TEMPO Interaktif, Athena - Otoritas Yunani dan pejabat pemberi kredit internasional akan melanjutkan pembicaraan masalah pengucuran pinjaman hari ini, Selasa, 20 September 2011, yang akan menentukan apakah Yunani akan mendapat dana talangan atau mengalami gagal bayar.
Bursa global kembali berjatuhan akibat kekhawatiran Yunani akan mengalami gagal bayar akibat tidak mampu meyakinkan pejabat Komisi Eropa, Uni Eropa, serta Dana Moneter Internasional (IMF) bahwa negara tersebut bisa memenuhi target pengetatan anggaran sesuai yang dijanjikan, jika ingin dana pinjamannya kembali dikucurkan.
Setelah dalam pembicaraan jarak jauh dengan Menteri Keuangan Yunani berakhir tanpa keputusan, juru bicara dari Komisi Eropa, Amdeu Altajaf Tardio, mengatakan bahwa pembicaraan akan dilanjutkan hari ini. “Sementara diskusi teknis sedang berlangsung di Athena," katanya.
Dalam sebuah pernyataan, Departemen Keuangan Yunani mengatakan pada diskusi dua setengah jam bahwa telah terjadi pembicaraan yang produktif dan substantif. Setelah tertundanya reformasi yang dilakukan oleh pemerintahan sosialis Yunani sesuai perjanjian, Uni Eropa dan kreditor internasional meningkatkan tekanan terhadap pemerintahan Athena.
Yang jelas terlihat adalah Yunani membutuhkan dana senilai 2 miliar euro (US$ 2,75 miliar) untuk menutupi defisit anggaran 2011. Para kreditor mengancam akan menahan kucuran paket pinjamannya yang keenam sesuai perjanjian Mei 2010 lalu. Penangguhan juga disertai penilaian terhadap pemotongan defisit anggaran dan target reformasi oleh inspektur senior dari IMF, ECB (bank sentral Eropa), serta Komisi Eropa secara kolektif yang disebut Troika, meskipun tim teknis tetap di Athena.
Penilaian ini harus diselesaikan sebelum dapat mengeluarkan rekomendasi Troika, apakah pemerintah Athena berhak menerima pinjaman senilai 8 miliar euro (US$ 11 miliar) yang keenam agar Yunani dapat terhindar dari gagal bayar pada pertengahan Oktober mendatang.
Meskipun ada janji dari Menteri Keuangan Yunani Evangelos Venizelos, kekhawatiran pemerintah Athena akan mengalami gagal bayar makin meningkat dan membuat harga saham di bursa global kembali jatuh.
Yunani saat ini sedang berjuang di tengah resesi akibat langkah penghematan yang menyebabkan tingginya pengangguran dan meningkatnya kemarahan rakyat. Sebelum melakukan pembicaraan dengan kreditor, Venizelos mengatakan pemerintah masih berusaha memperoleh pendapatan sebesar 3 miliar euro (US$ 4,1 miliar) di tahun depan sebelum digunakan untuk pembayaran bunga dan pinjaman.
Ekonomi Yunani diperkirakan akan mengalami kontraksi 5,5 persen tahun 2011 dan 2,5 persen tahun depan, menurut pemerintahan baru dan IMF. “Negara tidak bisa dapat maju tanpa pelaksanaan reformasi struktural utama untuk pencapaian target 2012,” kata Venizelos.
Pemerintah Yunani masih harus memenuhi komitmennya untuk menurunkan defisit anggaran 2011 menjadi 7,6 persen dari produk domestik bruto (PDB). Pemerintah telah mengumumkan pajak tambahan atas properti dan listrik untuk menutupi kekurangan anggaran.
AP | VIVA B. KUSNANDAR