TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BMDN) dipastikan bakal melakukan penawaran umum terbatas atau right issue kelima dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Keputusan tersebut diambil dalam rapat umum pemegang saham luar biasa perusahaan yang dihelat hari ini Rabu 24 Agustus 2011 di Jakarta. Right issue Danamon yang kelima itu menawarkan sebesar 1,16 juta saham baru dengan harga penawaran sebesar Rp 4.300 per saham.
Direktur Utama Danamon Henry Ho mengatakan, dari right issue tersebut, perseroan menargetkan dana yang terkumpul sebesar Rp 4,99 triliun. "Right issue ini untuk memperkuat posisi permodalan dan neraca Danamon, serta mendukung pertumbuhan lini usaha kami di masa yang akan datang," kata Henry di Jakarta hari ini.
Menurutnya, right issue juga dapat meningkatkan performa rasio kecukupan modal untuk standalone Danamon dari 12,05 persen menjadi 16,98 persen. Sedangkan peningkatan untuk konsolidasi Danamon menjadi 19,16 persen dari sebelumnya 14,75 persen.
Sertifikat bukti HMETD akan mulai diperdagangkan di dan luar Bursa Efek Indonesia mulai 14-21 September 2011. Henry menegaskan, jika para pemegang saham tidak menggunakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan pada right issue ini, maka otomatis kepemilikan saham terdilusi maksimum 12,13 persen.
Direktur Keuangan Danamon Vera Eve Lim mengatakan, setelah dikurangi biaya emisi, dana hasil right issue tersebut akan digunakan untuk pemberian pinjaman kepada sejumlah sektor. "Yakni sektor kredit usaha mikro, keci, dan menengah (UMKM) serta pembiayaan otomotif," katanya.
Menurut Vera, seluruh proses right issue itu direncanakan selesai pada akhir September. Right issue itu pun telah dijamin sepenuhnya oleh Citigroup Global Markets Singapore Pte. Ltd. dan Deutsche Bank AG, Hong Kong Branch selaku pembeli siaga.
Asia Financial Pte Ltd sebagai pemegang saham mayoritas Danamon sebesar 67,37 persen saham per 30 Juni 2011 telah menyatakan kesanggupannya untuk melaksanakan seluruh hak yang dimilikinya atas HMETD. Sisanya dimiliki JPMCB-Franklin Templeton Inv. 5,75 persen dan publik sebesar 26,88 persen.
SUTJI DECILYA