TEMPO Interaktif, Jakarta - United States Agency for International Development (USAID) melalui Duta Besar Amerika Serikat menandatangani kesepakatan kerja sama dengan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk untuk menyediakan pembiayaan bagi perempuan pengusaha mikro. Dalam kerja sama tersebut USAID memberi jaminan kredit mikro sebesar US$ 1,15 juta atau sekitar Rp 10 miliar untuk perempuan Indonesia berpenghasilan.
"Dengan dana ini kaum perempuan dapat memulai bisnis sendiri, mendapat penghasilan, membantu keluarga, dan akhirnya mendapat kesempatan hidup lebih baik," kata Duta Besar AS untuk Indonesia Scot Marciel di Kantor Bank Muamalat, Jakarta, Selasa 23 Agustus 2011. Perjanjian ini menjadi program penjaminan pertama yang dilakukan USAID dengan lembaga keuangan syariah.
Presiden Direktur Bank Muamalat Arviyan Arifin mengatakan penjaminan yang diberikan USAID hanya 50, dan sisanya ditanggung nasabah sendiri. "Dana pinjaman tetap berasal dari kami," katanya. Saat ini tingkat kredit bermasalah (NPL) masih di bawah 5 persen. "Kalau lebih dari 5 persen, tidak mungkin USAID mau menjamin."
Arviyan menjelaskan penyaluran kredit mikro melalui PT Mitra Bisnis Keluarga, dan penyalurannya lebih dikonsentrasikan di Tangerang dan Jawa Barat. Penyaluran kredit dengan plafon Rp 1-5 juta dengan tenor dua tahun dan imbal hasil 13,5 persen. Bank Muamalat menargetkan kerja sama dengan lembaga-lembaga di negara timur tengah.
Dalam empat tahun ke depan USAID menyiapkan sekitar US$ 10 juta untuk mendukung komitmen jaminan kredit mikro tersebut. "Kami juga ingin menggandeng bank syariah dan non-syariah lain," kata Scott. Ia menjelaskan di negara asalnya pemerintahnya mendukung perkembangan bank syariah seiring dengann perkembangan komunitas muslim yang bertambah pesat.
INDRA WIJAYA