TEMPO Interaktif, Jakarta - Perum Bulog kemungkinan mempercepat penyaluran raskin (beras untuk rakyat miskin), yang tadinya pada September menjadi Agustus atau sebelum Lebaran, asalkan ada jatah raskin ke-13 pada Desember mendatang. Stok beras di gudang Bulog dijamin masih mencukupi untuk percepatan penyaluran raskin tersebut.
“Tak ada masalah, karena penyaluran raskin Agustus sudah 95,1 persen atau 1,99 juta ton dari target 2,1 juta ton. Kalau penyaluran dimajukan, harus ada raskin ke-13 karena Desember musim paceklik. Banyak daerah yang minta penyaluran dipercepat,” kata Direktur Utama Sutarto Alimoeso kepada Tempo, Kamis malam, 12 Agustus 2011.
Rumah tangga sasaran untuk penyaluran raskin tahun ini sebanyak 17,5 juta keluarga, dan setiap bulannya disalurkan sekitar 260 ribu raskin atau 15 kilogram raskin untuk tiap keluarga. Untuk Agustus, ada beberapa daerah yang menyalurkan di atas 100 persen, seperti Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan meminta penyaluran raskin dipercepat sebelum Lebaran. Dengan penyaluran raskin lebih cepat diharapkan tidak terjadi lonjakan permintaan, yang dapat memicu kenaikan harga sepanjang bulan ini.
Sutarto menjelaskan, tahun ini jumlah penyaluran ragskin ditargetkan 3,147 juta ton. Hingga Agustus ini, berarti penyaluran raskin sudah 63,45 persen. Persediaan beras di gudang Bulog cukup untuk penyaluran raskin hingga 4-5 bulan ke depan.
Selain untuk raskin, Bulog juga berkewajiban menyalurkan beras untuk Operasi Pasar. Penyaluran OP hingga pertengahan Agustus mencapai 171 ribu ton. “Jumlah raskin tergolong tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya,” katanya. Pada 2008, penyaluran operasi pasar sebesar 30 ribu ton. Pada 2009 sebanyak 15 ribu ton, dan 2010 sebanyak 60 ribu ton.
Sutarto menambahkan, beras Bulog antara lain didapat dari pengadaan dalam negeri. Pengadaan beras dalam negeri hingga hari ini mencapai 1,37 juta ton dari kontrak pengadaan 1,4 juta ton. Pengadaan paling banyak berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Nusa Tenggara Barat.
ROSALINA