TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) menyatakan bahwa realisasi produksi minyak di semester pertama tahun ini telah mencapai target yang ditetapkan oleh Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMigas). General Manager PHE ONWJ, Tenny Wibowo, mengungkapkan, produksi mencapai 31 ribu barel minyak per hari.
“Dengan rerata itu, diharapkan di akhir tahun rata-rata produksi akan berada di kisaran 32 ribu barel per hari,” kata Tenny, Rabu malam, 10 Agustus 2011.
Angka produksi tersebut naik cukup signifikan ketimbang produksi tahun lalu yang hanya sebesar 27.357 barel minyak per hari. Kenaikan produksi minyak di Blok ONWJ terus naik sejak tahun 2009 silam. "Kenaikan produksi sampai 34 persen sejak di kelola oleh PHE," ucapnya.
PHE berniat terus meningkatkan produksi minyak di blok lepas pantai tersebut. Bahkan tahun depan produksi minyak ditargetkan mencapai 35.000 barel per hari, melonjak 52 persen ketimbang produksi tahun 2009 yang hanya sebesar 23.066 barel minyak per hari.
Agar target tercapai, PHE berencana melakukan pengembangan dengan mengebor tujuh sumur sisipan, tiga sumur pengembangan, 15 sumur work over, penggantian pipa, dan meng-upgrade sistem kontrol kompresor bravo di lapangan APN E/F. Selain itu, juga akan dilakukan pengeboran sumur eksplorasi dua unit dan survey seismic tiga dimensi seluas 650 kilometer persegi. PHE juga akan meminimalkan penghentian operasi secara seketika dengan melakukan perawatan rutin.
Seiring akan berakhir kontrak pada 2017, Pertamina meminta agar diberi perpanjangan dan izin lebih lama untuk menjadi operator di blok lepas pantai itu. "Kami berharap bisa diberi kesempatan mengelola ONWJ lebih lama, karena kinerja dan prestasi selama ini kan sudah bagus," ujarnya.
PHE optimistis dapat mengelola lebih baik lagi mengingat cadangan minyak blok yang masih tinggi yaitu sekitar 100 juta barel dan hasil eksplorasi masih cukup bagus.
Berbeda dengan produksi minyak, produksi gas PHE ONWJ justru menurun. Jika tahun 2009 produksi gas yang bisa dijual dari blok ini mencapai 220 billion british thermal unit per day (BBTUD). Angka ini menurun pada tahun lalu, menjadi sebesar 211,7 BBTUD. Sementara, hingga akhir Juli ini produksi gasnya diketahui juga masih turun dan hanya sebesar 186 BBTUD.
Menurut Manajer Communication & External Affair PHE ONWJ, Haposan Panggabean, penurunan produksi gas tersebut karena ada penyesuaian dengan kontrak pembelian gas yang dijalin. "Beda dengan minyak, produksi gas selalu disesuaikan dengan kontrak dan tempat penampungan di tempat pembeli," katanya.
Target produksi untuk gas PHE ONWJ sendiri berada di angka 190 BBTUD. PHE ONWJ tetap yakin bahwa target tersebut dapat tercapai. Bahkan, target produksi gas ditingkatkan pada tahun depan menjadi 231 BBTUD.
GUSTIDHA BUDIARTIE