TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Asosiasi Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia Thomas Darmawan mengatakan ekspor udang Indonesia ke Amerika Serikat dan Eropa akan turun 10 persen tahun ini. Penurunan ini disebabkan gangguan produksi dalam negeri dan krisis keuangan yang melanda negara-negara di kawasan Eropa dan Amerika.
“Ditambah lagi harga udang di India sedang turun karena panen raya yang membuat harga di tingkat internasional juga anjlok. Thailand juga mulai panen dan memprediksi harga udang turun. Sedangkan harga udang kita masih mahal,” kata Thomas saat dihubungi Tempo, Rabu, 10 Agustus 2011.
Penurunan harga udang akan membuat Eropa dan Amerika yang sedang dilanda krisis keuangan mulai mengurangi impor. Negara di kawasan Eropa dan Amerika Serikat juga diprediksi mengalihkan impor udangnya ke negara yang menawarkan harga lebih murah, atau mengurangi ukuran udang yang akan diimpor.
Saat ini harga udang ukuran 30, yaitu US$ 4,88 per kilogram, ukuran 40 seharga US$ 3,55 per kilogram, dan ukuran 50 seharga US$ 2,66 per kilogram. Sedangkan harga udang di pasar internasional yang terendah adalah US$ 7 per kilogram dan termahal US$ 14 per kilogram. Harga udang di Indonesia berkisar Rp 55-65 ribu per kilogram.
“Eropa, Amerika, dan Jepang selama ini menjadi tujuan ekspor udang terbesar Indonesia. Dengan harga di India yang anjlok, diperkirakan harga udang internasional rata-rata bisa US$ 6 per kilogram. Terlihat harga udang kita masih lebih mahal, ini akan mengurangi permintaan kita,” ujar Thomas.
Indonesia juga sedang kesulitan meningkatkan produksi udangnya. Akibatnya volume ekspor ketiga negara utama tersebut terus merosot. Produksi udang dalam negeri pada 2008 sebesar 410 ribu ton, merosot menjadi 350 ribu ton pada 2009. Dan pada 2010, produksi stagnan di kisaran 350 ribu ton.
“Tahun ini diperkirakan produksi udang bisa naik lagi menjadi 410 ribu ton, tapi saya perkirakan hanya tercapai 350 ribu ton. Tetap seperti tahun sebelumnya pun sudah bagus. Karena tambak udang di Dipasena sedang bermasalah yang bisa membuat kita kehilangan 50 ribu ton udang,” ujarnya.
Total nilai ekspor udang Indonesia tahun lalu mencapai US$ 1,1 miliar dan ditargetkan naik menjadi US$ 1,3 miliar sepanjang tahun ini. Komoditas produk perikanan Indonesia yang menjadi andalan ekspor, yaitu udang (38,6 persen), ikan tuna (15 persen), dan kepiting (7 persen).
Thomas menyayangkan pemerintah kurang berupaya maksimal dalam menggenjot produksi komoditas perikanan dalam negeri dan lebih memilih mengurusi impor. Padahal Indonesia merupakan negara kepulauan dan negara dengan pantai terpanjang kedua di dunia.
Dengan potensi produksi yang melimpah, harusnya ekspor juga tinggi. Tapi nyatanya peringkat ekspor perikanan kita ke Amerika hanya menduduki peringkat ketiga, ekspor ke Eropa hanya di posisi kesepuluh, dan ekspor ke Jepang di posisi ketiga. "Kalah dengan Thailand dan Vietnam,” tuturnya.
ROSALINA