TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan memprediksi potensi ekspor produk perikanan Indonesia ke pasar Amerika dan Eropa tidak terpengaruh, meski kedua negara tersebut sedang dilanda krisis keuangan. Selama ini Indonesia menguasai 65 persen pangsa pasar ekspor kedua negara tersebut.
Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Victor Nikijuluw mengatakan komoditas perikanan yang banyak diekspor ke Amerika, Eropa, dan Jepang, yaitu udang, ikan tuna, dan kepiting. “Saya prediksi ekspor tidak akan turun, kecuali krisis mereka berkelanjutan,” kata Victor kepada Tempo, Rabu, 10 Agustus 2011.
Ada tiga alasan utama ekspor perikanan tidak terganggu. Pertama, elastisitas produk perikanan terhadap pendapatan tidak terlalu berpengaruh. “Artinya, produk perikanan bukan barang mewah di sana dan merupakan konsumsi harian. Jadi, kenaikan dan penurunan pendapatan tidak mempengaruhi. Kalaupun ada, perubahannya kecil,” ujarnya.
Alasan kedua, pesaing Indonesia dalam hal ekspor tersebut, yakni Thailand dan Vietnam, sedang mengalami penurunan produksi akibat masalah lingkungan. Thailand yang baru saja dilanda banjir membuat pasokan ke Amerika dan Eropa menurun. Hal ini justru menjadi peluang Indonesia untuk mengambil pasar Thailand.
Ketiga, produk perikanan yang diekspor sudah tidak lagi dalam bentuk barang mentah atau gelondongan, tapi sudah diolah sehingga memiliki nilai jual yang tinggi. “Sekarang perusahaan dalam negeri sudah kreatif, mereka tidak lagi ekspor gelondongan, tapi dalam bentuk olahan, seperti udang dibungkus tepung,” tuturnya.
Victor yakin nilai ekspor produk perikanan tahun ini bisa mencapai US$ 3,2 miliar dibanding pada 2009 sebesar US$ 2,89 miliar. Semester pertama tahun ini, nilai ekspor sudah US$ 1,6 miliar. Untuk mencapai target itu, Indonesia juga tengah menjajaki diversifikasi pasar ekspor antara lain ke Eropa Timur, seperti Rusia, Polandia, Timur Tengah, dan Cina.
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian, nilai pasar produk perikanan dari Juni lalu sampai Juni tahun ini menduduki peringkat kedua setelah Cina. Ini belum pernah terjadi dalam 5 tahun terakhir. Sebelumnya, peringkat ekspor ke Amerika ditempati Cina, Ekuador, Thailand, baru Indonesia. Untuk ekspor ke Eropa ditempati Vietnam, Thailand, Indonesia. Dan ekspor ke Jepang ditempati Cina, Thailand, Indonesia.
ROSALINA