TEMPO Interaktif, New York – Harga minyak mentah jatuh 5,8 persen ke level terendahnya sejak pertengahan Februari lalu terimbas kejatuhan bursa saham karena prospek permintaannya akan menurun.
Penurunan harga minyak juga dipicu oleh naiknya dolar Amerika Serikat (AS) yang membuat harga minyak semakin mahal dan menurunkan daya beli investor asing.
Pada perdagangan Kamis, 4 Agustus 2011, harga minyak untuk antaran bulan September merosot US$ 5,3 menjadi US$ 86,63 per barel melanjutkan penurunannya dalam lima hari perdagangan. Kejatuhan ini merupakan yang terbesar sejak 5 Mei lalu. Minyak melemah ke level terendahnya dalam lima pekan terakhir dan telah turun 11 persen hingga Kamis kemarin.
Harga gas alam untuk kontrak bulan September juga merosot 15 sen (3,6 persen) ke level US$ 3,94 persen per mBtu.
Anjloknya harga saham di bursa membuat para investor melepas posisinya karena terkena margin call pada portofolionya, kata analis.
Demikian pula dengan logam juga terpukul oleh kejatuhan bursa. Harga emas untuk antaran bulan September tergelincir US$ 7,3 (0,4 persen) menjadi US$ 1.659 per troy ounce di bursa Komoditas New York semalam. Sebelumnya emas sempat mencapai rekor tertingginya hingga ke US$ 1.684,9 per ounce dan turun hingga ke US$ 1.4642,2 per ounce menurut data FactSet Research. Harga emas pada hari Rabu lalu ditutup pada level tertinggi di US$ 1.660,3, naik US$ 54 (3,4 persen) sejak 25 Juli.
Harga perak juga terkoreksi cukup tajam US$ 2,33 (5,6 persen) menjadi US$ 39,43 per ounce. Sedangkan harga tembaga juga turun 9 sen (2,1 persen) menjadi US$ 4,23 per pound. Dan untuk platinum turun US$ 55,6 (3,1 persen) menjadi US$ 1.729,4 per ounce.
Mata uang dolar AS kembali melanjutkan penguatannya terhadap euro setelah Presiden bank sentral Eropa (ECB), Jean-Claude Trichet mengambil langkah–langkah yang menyiratkan kekhawatiran bahwa krisis utang kawasan akan menyebar ke negara yang perekonomiannya lebih besar dan ke pasar obligasi.
Mata uang euro langsung melemah ke US$ 1,414 dari posisi sebelum pernyataan Trichet yaitu, US$ 1,4225 dan dari penutupan Rabu lalu di US$ 1,4318. Bahkan, pagi ini di pasar Asia euro ditransaksikan di level US$ 1,4087.
Terhadap yen, dolar sempat menguat hingga ke level tertinggi 80,23 per dolar AS setelah bank sentral Jepang (BoJ) mengatakan masuk ke pasar dibandingkan dari posisi sebelumnya 77,04 per dolar AS. Pagi ini dolar kembali menguat 0,14 persen ke level 78,994 per dolar AS.
Hal ini membuat indeks dolar AS terhadap enam mata uang rival utamanya melambung 1,08 poin (1,46 persen) ke level 75,124.
VIVA B. KUSNANDAR