TEMPO Interaktif, Jakarta - Sepekan terakhir harga beras terus merangkak naik. Di Pasar Induk Senen, Jakarta Pusat, misalnya, beras jenis IR 42 kini sudah mencapai Rp 9.000 per kilogram. Pemerintah pusat diharapkan segera menggelar operasi pasar murah di tiap pasar tradisional.
"Kalau disebut rekor, ya, iya, rata-rata naik seribu rupiah per kilo," ujar Sutopo, salah seorang pedagang beras di Blok VI Pasar Induk Senen, Rabu, 3 Agustus 2011.
Sutopo menyatakan kenaikan harga beras ini sudah berlangsung sebelum masuknya bulan suci Ramadan. "Sepekan terakhirlah," ujarnya. Kenaikan itu sontak memicu kenaikan harga bahan pokok lainnya. "Ya, akhinya merembet ke produk yang lain."
Mahalnya harga beras ini diperkirakan karena kurangnya pasokan dari daerah sentra beras selama ini seperti Karawang dan Cianjur akibat gagal panen.
Selain itu ia menduga melambungnya harga ini dipicu oleh ulah spekulan yang sengaja membeli beras dalam jumlah banyak dari Pulau Jawa untuk ditarik ke luar Jawa. Akibatnya, stok kebutuhan beras di Jawa berkurang. "Infonya banyak beras yang dijual ke luar Pulau Jawa," katanya lagi.
Menurut Sutopo, harga beras melambung karena operasi pasar di sejumlah pasar tradisional masih sangat terbatas. Selama ini pemerintah hanya menggelar operasi pasar di Pasar Induk Cipinang. "Mereka yang anggota saja yang bisa menikmati beras murah itu. Kami yang bukan, ya, terpaksa membeli dengan harga tinggi," ucapnya.
Sutopo belum bisa memprediksi kapan harga beras akan kembali normal di kisaran Rp 6.000 per kilogram. Sebab saat ini masih terkonsentrasi melayani kebutuhan warga selama puasa dan menjelang Lebaran tiba. "Lihat saja nanti apakah akan turun lagi atau tidak," ujarnya.
Hal yang sama dirasakan Sriyanto, pedagang beras lainnya di Pasar Induk Senen, Jakarta Pusat. Menurut dia, gencarnya pemberitaan mengenai kenaikan harga beras justru semakin mengatrol harga beras di tingkat pengecer. "Pokoknya kalau ada info naik dari media pasti besoknya naik," tuturnya lagi.
Berdasarkan pantauan Tempo, harga beras IR 42 dijual Rp 9.000 per kilogram, naik Rp 1.000 dari harga semula Rp 8.000 per kilogram. Beras jenis Karawang dijual Rp 7.500 per kilogram, naik dari harga sebelumnya Rp 6.500 per kilogram, kemudian beras C4 Solo dijual Rp 8.000 naik dari harga sebelumnya Rp 7.000 per kilogram.
JAYADI SUPRIADIN