TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah akan memanggil produsen BlackBerry, Reserach in Motion (RIM). Pemanggilan itu terkait dengan 4 komitmen mereka kepada pemerintah Januari lalu.
Menurut juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Gatot S. Dewa Broto, empat komitmen tersebut adalah soal konten porno, koordinasi dengan aparat hukum pada penyadapan tindak pidana, kesanggupan membangun layanan purna jual, dan pembangunan server di dalam negeri.
“Tenggatnya Desember. Makanya akan kami minta keterangan bagaimana progress-nya,” kata Gatot ketika dihubungi pada Senin malam, 1 Agustus 2011. Rencananya pemanggilan akan dilakukan pada Agustus ini.
Menurut Gatot, poin soal konten porno sudah dilaksanakan RIM. Untuk poin kedua Gatot membantah hal itu dilakukan terkait ramainya isu soal percakapan melalui layanan BlackBerry Mesengger yang dilakukan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin. “Kami akan mintai keterangan progress-nya, mumpung belum dekat dengan tenggat,” kata dia.
Mengenai pembangunan pabrik BlackBerry di Malaysia, Gatot tak akan membahas ini. “Kami coba konsisten, empat komitmen itu yang akan ditagih dalam peretmuan nanti,” ujarnya. Namun jika RIM akan berinvestasi di Indonesia, pemerintah tentu akan menyambut hangat.
Menurut Gatot, pemerintah sepakat dengan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI). Sebelumnya anggota BRTI Heru Sutadi menyatakan akan memanggil RIM karena lebih memilih Malaysia untuk membangun pabriknya di pasar ASEAN.
NUR ROCHMI