TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah menunjuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk membangun proyek kereta api menuju Bandar Udara Soekarno-Hatta dari jalur Tangerang. Penugasan tersebut diberikan karena sampai saat ini PT Kereta Api Indonesia (KAI) dinilai sebagai satu-satunya badan usaha yang memiliki kualifikasi dalam bidang perkeretaapian.
"Kami menugaskan PT KAI untuk menyambungkan dari Tangerang ke arah Bandara Soekarno-Hatta," kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono usai rapat finalisasi Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2011 tentang Public-Private Partnership di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Jumat, 15 Juli 2011.
Penunjukan PT KAI, menurut Bambang, karena menyangkut kompetensi badan usaha yang bergerak dalam bidang perkeretaapian. Selama ini, baru PT KAI saja yang beroperasi di Indonesia. Mengenai keterlibatan BUMN lain dalam proyek tersebut akan diserahkan kepada Kementerian Negara BUMN.
Bambang mengatakan bahwa PT KAI tidak akan bekerja sendiri dalam pembangunan proyek tersebut. Namun, pemilihan mitra kerja sama akan diserahkan sepenuhnya kepada PT KAI. Entah dari dalam atau luar negeri. PT KAI dalam hal ini juga dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah dan badan usaha milik negara lain yang memiliki kemampuan di sektor ini.
Pembangunan proyek kereta bandara ini memiliki investasi sebesar Rp 10,2 triliun. Sementara, pemerintah bakal mengalokasikan sekitar Rp 3,5 triliun. Bambang menjelaskan bahwa pembangunan kereta bandara ini akan dibuat dalam dua jalur, yaitu jalur cepat (express line) dan jalur komuter (commuter line).
Untuk jalur cepat dimulai dari Manggarai-Angke-Pluit-Bandara Soekarno-Hatta. Untuk jalur komuter dimulai dari Tangerang menuju Bandara Soekarno-Hatta. Jalur komuter itu yang akan ditangani PT KAI. Pembangunan jalur komuter sebagai bentuk alternatif menuju bandara. Selama ini hanya ada jalur bus dari Daan Mogot, Jakarta. Pembangunan kedua dua jalur diharapkan rampung pada 2014.
SUTJI DECILYA