TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Pertanian berencana mengoptimalkan potensi lahan di rawa-rawa untuk produksi pertanian. Menurut Menteri Pertanian Suswono, dengan memanfaatkan lahan rawa itu, diharapkan produksi beras bisa meningkat.
"Sekarang kami coba manfaatkan lahan rawa untuk antisipasi kemungkinan kecenderungan iklim kemarau. Jadi, rawa ini potensi lahannya cukup besar," kata Suswono di sela inspeksi mendadak di pasar induk beras Cipinang, Jakarta, Kamis, 7 Juli 2011. Sayangnya, Suswono tak menyebutkan lokasi lahan rawa yang potensial itu.
Dengan adanya Pekan Rawa Nasional pada 12 Juli mendatang, Kementerian Pertanian akan menjadikan hari itu sebagai momentum pemanfaatan lahan rawa untuk tanaman padi. Pemanfaatan lahan rawa secara optimal ini diharapkan bisa mendukung target produksi pemerintah sebesar 70,6 juta ton gabah kering giling tahun ini.
Berdasarkan Angka Ramalan II yang dirilis Badan Pusat Statistik, produksi tahun ini hanya bertambah 2,4 persen dibanding 2010 yang besarnya 66,47 juta ton gabah kering giling. "Kalau dari Aram II BPS ini, berarti kita akan surplus 5 juta ton beras, tapi belum mencapai target surplus 10 juta ton tahun ini. Jadi, masih rawan," katanya.
Namun, dia meyakinkan bahwa stok beras aman hingga akhir tahun. Sebab, stok beras di gudang Bulog sudah cukup kuat, terutama untuk menggelar operasi pasar dalam rangka menjaga harga pasar.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso, mengatakan jumlah stok beras di gudang Bulog cukup untuk penyaluran beras dalam operasi pasar selama enam bulan ke depan. "Untuk operasi pasar kami siapkan 500 ribu ton dan beras komersialnya 300 ribu ton. Kalau untuk operasi pasar berapa pun kita keluarkan," ucapnya.
ROSALINA