TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah Federal Australia diminta menjadikan Timor Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai daerah distribusi sapi dan daging asal Australia untuk kebutuhan Indonesia.
"Kami minta dukungan dari Pemerintah Indonesia dan Asosiasi peternak sapi di Australia untuk menjadikan Timor Barat sebagai pusat distribusi sapi dan daging asal Australia," kata Ketua Forum Bersama Pengusaha NTT-Timor Leste dan Australia Utara, Ferdi Tanoni, kepada wartawan di Kupang, Minggu 3 Juli 2011.
Permintaan itu menyikapi pro-kontra terkait larangan Pemerintah Australia atas desakan asosiasi ternak sapi Australia untuk menghentikan ekspor sapi dari Australia ke Indonesia. Hal itu akibat praktek rumah potong hewan di Indonesia yang dianggap melakukan penganiayaan berat terhadap sapi asal Australia sebelum dibunuh.
Menurut Ketua Yayasan Peduli Timor Barat ini, pihaknya telah menyurati Perdana Menteri Asutralia Julia Gilard, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, dan asosiasi peternak sapi untuk memenuhi permintaan itu.
Alasan Timor Barat dijadikan pusat distribusi sapi dan daging asal Australia, kata Tanoni, karena masyarakat Timor Barat sejak turun-temurun menjadikan sapi dan kerbau sebagai bagian dari kehidupan adat istiadat mereka sehari-hari.
Selain itu, secara geografis Timor Barat adalah wilayah terdekat dengan Australia Utara dan Barat. Sebagian besar sapi-sapi yang didatangkan dari Australia juga berasal dari dua negara bagian itu, serta memiliki iklim yang hampir sama.
Tanoni menambahkan, sejarah mencatat bahwa hubungan ternak peliharaan sapi dan kerbau antara Timor Barat dan Australia sudah lama terjalin. Bahkan, Pemerintah Australia Utara mengakui kerbau di Australia Utara berasal dari Timor Barat yang dulu dikenal dengan sebutan Banteng Timor.
Bila hal ini bisa terjadi, kata Tanoni, masyarakat Timor Barat akan mengembalikan NTT sebagai gudang ternak untuk Indonesia sebagaimana dahulu kala, bahkan bisa untuk ekspor ke negara lain. "Kita akan kembali menjadi gudang ternak di Indonesia dan memenuhi kebutuhan daging nasional," katanya.
YOHANES SEO