TEMPO Interaktif, Kediri - PT Gudang Garam Tbk membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2010 sebesar Rp 1,69 triliun atau Rp 880 per saham. Pendapatan ini lebih besar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,25 triliun atau Rp 650 per saham. "Dividen kami naik dari tahun sebelumnya," ujar Direktur Gudang Garam Heru Budiman, dalam rapat umum pemegang saham, Jumat, 24 Juni 2011.
Kenaikan dividen, kata dia, menunjukkan kemampuan perusahaan dalam berkompetisi di industri rokok. Bahkan, selama tahun lalu, volume produksi perusahaan itu mencapai lima persen. Selain karena kinerja perusahaan yang kondusif, kenaikan keuntungan kali ini juga dipengaruhi oleh kenaikan harga rokok pada 2010, penurunan biaya penjualan, dan operasional lainnya.
Gudang Garam juga melakukan penambahan karyawan untuk menggenjot volume produksi hingga sekitar 3.000 orang dalam kurun waktu 2009-2010. Saat ini, jumlah karyawan seluruhnya mencapai 46.189 orang yang tersebar di semua divisi usaha.
Gerakan kampanye anti rokok, kata Heru, tidak berdampak pada penjualan produknya. Dia justru mengembalikan isu kesadaran kesehatan itu kepada konsumen sendiri. “Kami kembalikan ke masing-masing saja,” katanya.
Gudang Garam didirikan pada 26 Juni 1958 oleh Tjoa Ing Hwie atau yang lebih dikenal dengan nama Surya Wonowidjojo. Gudang Garam memulai produksi rokok keretek dari kelobot dengan merek Inghwie. Setelah dua tahun berjalan, Ing Hwie mengganti nama perusahaannya menjadi Pabrik Rokok Tjap Gudang Garam.
HARI TRI WASONO