TEMPO Interaktif, Jakarta - Meningkatnya pembelanja laki-laki di Indonesia sepanjang tahun lalu berdampak pada kenaikan pembelian produk laki-laki di sejumlah toko penjualan. PT Carrefour Indonesia mendata, pembelian produk yang ditujukan untuk laki-laki itu naik 30 persen pada 2010 dibandingkan pada 2009.
"Permintaan konsumen, terutama dari pembelanja laki-laki, untuk produk lelaki makin tinggi," ujar Satria Hamid, Head of Public Affairs PT Carrefour, ketika dihubungi Tempo, Selasa 21 Juni 2011.
Menurut dia, peningkatan pembelian produk kaum adam ini karena akhir-akhir ini banyak lelaki yang berbelanja. "Di Carrefour, dari 4.500-5.000 pengunjung setiap harinya dan 7.000 pengunjung pada hari libur, sepertiganya merupakan pembelanja lelaki," katanya.
Produk-produk yang diminati lelaki pun, kata Satria, berkisar pada perawatan tubuh seperti sabun cuci muka, sabun mandi, deodorant, cologne, dan sebagainya.
Menurut Satria, dengan kemajuan zaman dan tuntutan gaya hidup yang lebih tinggi di sejumlah kota besar di Indonesia, lelaki merasa memerlukan perawatan untuk tubuhnya. "Lelaki pun butuh sarana untuk tampil prima dan lebih baik," katanya.
Dengan permintaan yang semakin tinggi dari konsumen lelaki itu, katanya, prinsip ekonomi berjalan. "Dengan permintaan bertambah, pasokan pun meningkat."
Mengenai masyarakat Indonesia yang saat ini cenderung impulsif saat berbelanja, menurut dia, disebabkan karena produk yang ditawarkan pasar semakin menarik perhatian konsumen. "Kebutuhan belanja lebih kepada ambience yang ditawarkan," kata dia.
Masyarakat yang cenderung impulsif ini, bagi Satria, telah menjadi gaya hidup tersendiri di sejumlah kota besar. "Sekarang yang diinginkan masyarakat lebih mengarah kepada belanja yang nyaman," katanya.
SUTJI DECILYA