TEMPO Interaktif, Palembang - Harga beras dalam beberapa pekan terakhir ini terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kenaikan merata sekitar 10 persen dari harga normal. Kenaikan bakal terus terjadi hingga usai Lebaran. Berbeda dengan beras, harga jual cabe di pasar tradisoanal di Palembang justru mengalami penurunan tajam.
Dari pantauan di beberapa pasar tradisional di Palembang, kenaikan harga beras dimulai pada sekitar pekan kedua Mei lalu. Hingga kini belum ada indikasi harga beras bakal turun. Fendy, pedagang beras di Pasar KM 5, mengakui kenaikan harga beras kerap dikeluhkan pelanggan. Dia mencontohkan, dua pekan silam harga beras kualitas sedang di pasaran seharga Rp 5800 per kilogram, namun hari ini dia terpaksa menjual RP 6500 per kilogramnya.
Baca Juga:
Fendy menduga kenaikan harga terjadi lantaran masa panen padi tidak merata di daerah sentra beras di Sumsel. Kenaikan harga serupa juga terjadi di pasar tradisonal lain. Di Pasar Cinde, harga jual beras bermerek per kantong satu sak isi 20 kg dijual rata-rata Rp 145.000, padahal sebelumnya untuk beras yang sama hanya dijual RP.133.000 per kantong.
Kenaikan harga beras tersebut di Palembang dibenarkan oleh Yustianus, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Palembang. Kenaikan itu terjadi di tujuh pasar di Kota Palembang, meliputi Pasar KM 5, Kebon Semai, Bukit Kecil, dan Pasar Cinde. Dia menyebut kenaikan kisaran 10 persen ini terbilang masih normal, namun perlu diwaspadai.
”Kami pantau di tujuh pasar tradisional, kenaikan harga beras kisaran 10-12 persen. Namun, pembeli diminta untuk membeli sesuai kebutuhan,” kata Yustianus, Selasa 21 Juni 2011.
Meski kenaikan harga terbilang signifikan, Yustianus mengatakan permintaan rata-rata harian tidak mengalami penurunan. Sementara untuk stok terbilang aman hingga usai lebaran Idul Fitri. Beras di tingkat distributor tercatat 20.000 ton, sementara di gudang Bulog masih tersisa 35.000 ton. Stok sembako nonberas juga dijamin aman menjelang bulan puasa ini. Gula tersedia 1000 ton, minyak goreng 4000 ton.
Berbeda dengan beras yang mengalami kenaikan sekitar 10 persen, cabe merah justru mengalami penurunan harga yang cukup besar. Dalam beberapa pekan terakhir, harga cabe merah hanya Rp 7000 per kilogram, padahal sebelumnya harga cabe kisaran Rp 10-12 ribu per kilogramnya. “Harga cabe ini mencapai titik terendah. Kalau sebelumnya dijual mencapai Rp 25.000 kini hanya Rp 7000 per kilonya,” tambah Yustianus.
Penurunan juga terjadi pada harga gula pasir dan minyak goreng. Sebelumnya gula pasir dijual Rp 12.000 menjadi Rp 10.000 per kilogramnya, minyak goreng turun dari Rp 11.500 menjadi Rp 10.000.
Sementara itu, kenaikan harga juga terjadi pada daging ayam dan sapi. Harga daging mengalami kenaikan Rp 2000 per kilogramnya dan daging sapi naik dari Rp 68.000 menjadi Rp 70.000 per kilogram.
PARLIZA