Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pekan Raya Jakarta, Wahana bagi Pelaku Usaha Pemula  

image-gnews
Yang Asyik dari PEKAN RAYA JAKARTA
Yang Asyik dari PEKAN RAYA JAKARTA
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Stan kerajinan tangan Luzzee di hall B1 arena Pekan Raya Jakarta terlihat atraktif. Warna-warni yang terangkai dalam rajutan aneka kerajinan tangan menghiasi stan berukuran 2x2,5 meter itu. Produknya beraneka ragam. Ada sandal dari goni, sepatu bermotif sulaman bunga, tas dari rajutan nilon, serta keranjang dan tas dari rajutan eceng gondok.

Kemeriahan stan ini tentu saja menyedot perhatian pengunjung, terutama kaum hawa. Dengan antusias, mereka memilih dan mencoba beberapa tas. Yang paling mendapat perhatian adalah tas warna-warni dari rajutan eceng gondok. Intan Nuraini, 21 tahun, mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Jakarta ini mengaku tertarik dengan tas yang dipajang. "Selain unik, model tas ini juga sederhana dan enak dipakai," tutur Intan.

Lubna, 38 tahun, pemilik yang sekaligus pelayan di stan meriah itu menyebut kalau tas yang dipilih Intan memang khas. Bahannya terbuat dari rajutan eceng gondok yang dikeringkan. Menurut Lubna, bahan eceng gondok sangat kuat dan mudah dirajut. Bahan ini juga mudah didapat. "Selama ini eceng gondok tidak terlalu bermanfaat, ternyata setelah diolah hasilnya sangat bagus," ujarnya.

Menurut Lubna, selama Pekan Raya Jakarta ini, dia sengaja memajang berbagai model dengan variasi bentuk. Selain itu, beberapa produk unggulan, seperti tas eceng gondok, memang sengaja ditonjolkan. "Biasanya di sini (PRJ), kami mendapat pasar baru, pedagang, atau pengusaha kerajinan tangan yang bisa jadi mitra usaha," katanya.

Selain memajang produk terbaik, selama PRJ, Luzee Collection juga memasang harga spesial. Harganya bisa 20 persen di bawah harga normal. "Yang kami utamakan adalah perluasan jaringan supaya lebih dikenal," jelas Lubna.

Pekan Raya Jakarta yang digelar dari 9 Juni hingga 10 Juli mendatang ini memang punya daya tarik sendiri bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Mereka sengaja memanfaatkan event tahunan ini untuk memperluas jaringan. Bahkan, meski harus merogoh uang hingga Rp 25 juta untuk satu stan, mereka tetap antusias untuk bisa memeriahkan event tahunan Jakarta ini.

Lubna misalnya, mengaku kalau keikutsertaannya di PRJ adalah untuk yang ketiga kalinya. Jauh-jauh datang dari Jombang, Jawa Timur, dia mengaku kalau hal itu tidak menjadi kendala untuk ikut berpartisipasi. "Lumayan, dengan ikut PRJ saya punya banyak kenalan dan bisa memperluas pasar," kata dia.

Ada lagi yang lebih lama dari Lubna, Aisyah Abdullah, 56 tahun, pemilik usaha kerajinan olahan kulit kerang di hall E. Aisyah bahkan sudah lima kali mengikuti Pekan Raya Jakarta. Ia yang kini membawahi lebih dari 100 perajin aneka aksesoris berbahan kerang ini mengaku sejak mengikuti event tahunan ini, semakin banyak warga Jakarta yang mengenal koleksinya. "Bahkan ada yang setelah membeli produk saya di PRJ, jadi langganan tetap dan langsung datang ke toko saya," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aksesoris berbahan kulit kerang yang dijual di stan Skaysa di hall E ini memang banyak dilirik pengunjung. Aneka pilihan manik-manik, kalung, dan gelang menjadi primadona. Suci Marni, 34 tahun, karyawati salah satu perusahaan mengaku sangat tertarik dengan aneka kalung yang dijual. "Saya sampai beli tiga kalung dan satu gelang, semuanya bagus-bagus, saya jadi bingung memilihnya, jadi ya dibeli aja," kata Suci.

Khusus selama PRJ, Aisyah memberi potongan harga kepada pembeli. Kalung kulit kerang yang biasa dihargai Rp 50 ribu, hanya diharga Rp 35 ribu. Demikian juga dengan aksesori lain, rata-rata dapat diskon hingga 30 persen. "Yang penting pembeli senang," ujar Aisyah. Tak lupa, di setiap akhir transaksi, dia mengajak pengunjung untuk datang dan berbelanja kembali di beberapa galeri miliknya yang tersebar di Jakarta.

Menurut pemilik toko aksesoris Skaysa ini, ketika pertama kali ikut PRJ lima tahun lalu, usahanya masih kecil. Belum sanggup menyewa toko di mal. Sekarang, dia sudah punya galeri di mal yang terbilang elite, antara lain Mall Ambasador di Kuningan dan FX Plaza di bilangan sudirman. "Pelanggan saya umumnya pertama kali tahu produk saya ya di PRJ ini," kata dia.

Arena Pekan Raya Jakarta memang memberi ruang yang besar bagi pelaku usaha, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah. Direktur Pemasaran PT Jakarta Internasional Expo Ralph Scheunemann menyebutkan bahwa setiap tahunnya panitia selalu menyediakan ruang untuk UMKM. Tahun ini lebih dari 1.500 peserta UMKM yang ikut.

Mereka ada yang mendaftar secara pribadi dan ada pula yang dibawa oleh pemerintah daerah dan perusahaan abak asuh Badan Usaha Milik Negara. Menurut Ralph, pengelola akan terus mengakomodasi dan memfasilitasi usaha kecil yang berpartisipasi di Pekan Raya Jakarta. Jika industri kreatif terus berkembang, maka pertumbuhan ekonomi masyarakat akan terus membaik.

IRA GUSLINA SUFA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

21 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato saat menghadiri pembukaan Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Dinning Hall Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Jumat, 1 Maret 2024. Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang berlangsung dari 1-3 Maret 2024 tersebut mengangkat tema Bersatu Menuju Indonesia Berdaulat. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.


Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

30 hari lalu

Katrina Inandia, Head of Impact and Sustainability Amartha bersama Maya Tamimi, Head of Sustainable Environment Unilever Indonesia dalam kegiatan memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2024 di Teluknaga, Provinsi Banten.
Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.


Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

54 hari lalu

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati. Foto: Canva
Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.


Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia ketika ditemui di sela acara BNI Investor Daily Summit 2023 di Kawasan Senayan Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).


Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Presiden Joko Widodo (keempat kiri) didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (kiri), Menkop UKM Teten Masduki (kedua kiri), Seskab Pramono Anung (ketiga kiri), Mendag Zulkifli Hasan (kelima kiri), Dirut BRI Sunarso (ketiga kanan) dan Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto (kanan) meninjau pameran UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis 7 Desember 2023. Dalam pameran yang berlangsung hingga 10 Desember itu Presiden Jokowi mengungkapkan UMKM merupakan penopang ekonomi nasional yang mana 61 persen PDB nasional disumbang oleh UMKM dan 97 persen tenaga kerja di Indonesia diserap UMKM. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.


Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

15 November 2023

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.


Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

2 Oktober 2023

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil


Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

12 Agustus 2023

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.


Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

2 Agustus 2023

Beberapa produk dari UMKM Desa Babakan Kabupaten Pangandaran yang jadi sampel dalam acara bertajuk Pelatihan Media Sosial sebagai Sarana Branding Komunitas Perajin pada Rabu, 2 Agustus 2023.  TEMPO/Ananda Bintang
Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar


Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

14 Juli 2023

Penyandang disabilitas menyelesaikan pembuatan aneka kerajinan tangan di Wisma Yayasan Cheshire Indonesia kawasan Cilandak, Jakarta, Selasa 4 Juli 2023. Kerajinan tangan berupa ikat rambut hingga rumah boneka berbahan kayu tersebut di jual secara daring dengan harga Rp. 15 ribu sampai Rp. 2,5 juta. Tempo/Tony Hartawan
Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.