Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengusaha Batik Sulit Patenkan Motif  

image-gnews
Proses pembuatan motif diatas kain batik tenun gedog disebuah UKM didesa Kedungrejo, Tuban, Minggu (15/5). UKM batik tenun gedog binaan PT Semen Gresik ini beromset 50 juta perbulan dengan distribusi produk diwilayah Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Indonesia Timur. Kain tenun batik gedog khas kota Tuban ini juga menjadi upaya pelestarian budaya batik gedog yang mulai jarang dilakukan oleh perajin batik Tuban. TEMPO/Fully Syafi
Proses pembuatan motif diatas kain batik tenun gedog disebuah UKM didesa Kedungrejo, Tuban, Minggu (15/5). UKM batik tenun gedog binaan PT Semen Gresik ini beromset 50 juta perbulan dengan distribusi produk diwilayah Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Indonesia Timur. Kain tenun batik gedog khas kota Tuban ini juga menjadi upaya pelestarian budaya batik gedog yang mulai jarang dilakukan oleh perajin batik Tuban. TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO Interaktif, Surakarta – Batik tulis biasanya tidak memiliki patokan pasti karena dibuat berdasarkan kreativitas. Jadi, tidak heran jika motif batik tulis begitu beraneka ragam. Kaitannya dengan paten, pengusaha batik kesulitan mematenkannya karena jumlahnya yang banyak itu.

“Selain karena banyaknya motif, kesulitan mematenkan karena waktunya yang panjang. Hampir setahun baru jadi patennya,” kata pengusaha batik di Kauman, Gunawan Setiawan, kepada Tempo, Kamis, 16 Juni 2011. Begitu paten didapat, produk serupa telanjur beredar luas di pasaran karena motifnya sudah disontek orang lain. “Jadinya sia-sia,” lanjutnya.

Belum lagi jika bicara biaya yang harus dikeluarkan. Dia mengatakan ratusan ribu rupiah yang dikeluarkan tidak sebanding dengan harga jual batik tulis, mengingat batik tulis tidak diproduksi dalam bentuk massal. Gunawan selama ini lebih banyak membuat kombinasi batik cap dan tulis yang dijual sekitar Rp 200-300 ribu. Dalam sebulan dia mampu menghasilkan 200-300 potong. Sementara, untuk batik tulis, tiap bulan bisa dihasilkan 30-50 potong yang dijual seharga Rp 500-750 ribu.

Berkaca pada kondisi di atas, Gunawan tidak mempermasalahkan penjiplakan motif batiknya. Dia juga menyebutkan kalau paten itu tidak perlu, asalkan motif batik itu tidak dimiliki oleh perorangan, perusahaan, atau daerah tertentu. “Kalau sudah jadi milik bersama, tidak perlu dipatenkan,” ujarnya yang hingga kini memilih tidak mematenkan motif batiknya.

Untuk mengantisipasi penjiplakan motifnya, dia berkreasi dengan menciptakan motif baru. Baik kombinasi dengan motif lama atau yang benar-benar baru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pendapat lebih tegas tentang tidak perlunya paten motif batik disampaikan oleh Widiarso, pengusaha batik di Laweyan. Menurutnya, batik tulis yang motifnya beraneka ragam dan jumlahnya bisa ribuan itu mubazir jika dipatenkan. “Rasanya sia-sia belaka,” ujarnya.

Oleh karena itu, dia tidak mempermasalahkan ketika motif batiknya ditiru orang lain. Kunci produk batik menurutnya dari segi warna. Motif gampang ditiru, tapi pewarnaan susah diikuti. “Misalnya untuk menghasilkan semburat warna tertentu, tidak semua orang bisa,” jelasnya.

Namun, hal tersebut tentu saja tidak lantas membuat para pengusaha batik berpangku tangan dan membiarkan motifnya ditiru. Menurut Widiarso, pengusaha batik juga harus terus menggali kreativitas dengan membuat motif baru. “Apalagi kalau sudah punya pangsa pasar sendiri, produknya tetap dicari,” katanya. Dalam sepekan dia bisa menghasilkan 10 buah batik tulis dengan pewarna alam yang dijual seharga Rp 450 ribu hingga jutaan rupiah.

UKKY PRIMARTANTYO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

16 jam lalu

Sejumlah remaja perwakilan dari berbagai daerah berjalan dengan mengenakan busana kolaborasi kebaya, adat, dan batik saat mengikuti pagelaran fesyen Batik Specta Nusantara di Kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 1 Oktober 2022.  Pagelaran fesyen yang menampilkan 1.000 busana batik nusantara itu sebagai upaya Pemerintah Kota Semarang mendukung Gerakan Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) sekaligus dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.


PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

25 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

27 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

44 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.


KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

51 hari lalu

Ilustrasi Batik. shutterstock.com
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).


Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Vespa Batik. (Foto: Piaggio Indonesia)
Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.


NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

Lancer Evo Batik. (Dok NMAA)
NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.


Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

CEO Rianty Batik, Aditya Suryadinata, ketika menceritakan pengalaman bisnisnya di Rianti Batik Malioboro, Yogyakarta, Selasa, 6 Februari 2024. Pelaku UMKM batik ini berbagi pengalaman mempertahankan bisnis ketika pandemi Covid-19 melanda. TEMPO/Riri Rahayu
Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.


Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

5 Februari 2024

Aktivitas membatik dan pameran batik yang digelar di hotel Yogyakarta Senin (5/2).  Foto: TEMPO|Pribadi Wicaksono.
Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

Pekerjaan rumah saat ini, adalah bagaimana batik bisa memiliki ruang presentasi yang kontinyu untuk memperluas pasarnya.


TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

5 Februari 2024

Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) batik yang melakukan penjualan via live TikTok Shop dalam acara Showcase Event dan Konferensi Pers: TikTok dan Tokopedia Luncurkan Kampanye #MelokalDenganBatik di Yogyakarta, Senin, 5 Februari 2024. TEMPO/Riri Rahayu.
TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

TikTok Shop dan Tokopedia meluncurkan kampanye #MelokalDenganBatik. Pedagang bebas biaya komisi selama sebulan.