Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kawasan Industri Luar Jawa Terkendala Infrastruktur  

image-gnews
TEMPO/Dwi Narwoko
TEMPO/Dwi Narwoko
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Tahun ini menjadi tahun yang cemerlang bagi pertumbuhan kawasan industri di Indonesia. Dibanding tahun lalu, menurut Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia Hendra Lesmana, pertumbuhan kawasan industri tahun ini bakal tumbuh 20 persen

Tingginya pertumbuhan itu dipengaruhi oleh terus tumbuhnya perekonomian Indonesia dan ketersediaan tenaga kerja. "Iklim investasi dan keamanan Indonesia juga makin kondusif," katanya, Rabu, 15 Juni 2011.

Namun, pertumbuhan tersebut masih didominasi di Pulau Jawa. "Terutama Jawa Barat dan Jawa Timur," katanya. Saat ini, terdapat 58 kawasan dengan total area mencapai 29 ribu hektare tersebar di seluruh Indonesia dengan total realisasi pembangunan mencapai 11.087 hektare.

Jawa Barat memiliki kawasan industri terluas dengan total area 11.929 hektare, menyusul Kepulauan Riau 4.910 ribu hektare, Banten 3.140 ribu hektare, Sulawesi Tengah 1.500 hektare, Jawa Timur 1.415 hektare, Jawa Tengah 1.366 hektare, Sumatera Utara 1.264 hektare, DKI Jakarta 1.089, dan sisanya di daerah lain.

Realisasi pembangunan di kawasan industri juga masih didominasi oleh Jawa Barat yang mencapai 5.781 hektare, Banten 1.110 hektare, DKI Jakarta 914 hektare, Jawa Timur 912 hektare, dan Jawa Tengah 522 hektare.

Sementara, Kepulauan Riau yang memiliki kawasan industri seluas 4.910 hektare hanya berhasil dibangun industri seluas 728 hektare. Sumatera Utara yang memiliki kawasan 1.264 hektare, namun industri yang terbangun hanya 522 hektare. Bahkan Kalimantan Timur yang memiliki area 546 hektare hanya baru terbangun industri 52 hektare.

Menurut Hendra, kondisi tersebut disebabkan oleh masih kurangnya infrastruktur luar Jawa. "Karena infrastruktur di Jawa lebih baik dibanding luar Jawa, meskipun investasi di Jawa lebih besar tapi karena infrastruktur bagus mereka tetap pilih di Jawa," katanya. Sementara, investor yang masuk dan membangun pabrik tahun ini didominasi oleh investor asing. "Banyak perusahaan besar dari luar negeri yang masuk, industri turunannya juga ikut masuk juga," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekretaris Jenderal HKI Machfud Arief Effendi mengatakan bahwa kendala selain infrastruktur adalah saat ini masih banyak daerah yang belum menerapkan Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri. "Perizinan berbelit dan pembebasan lahan susah adalah kawasan tersebut sudah ditunjuk sebagai kawasan industri," katanya.

Begitu juga dengan pembangunan akses jalan dari jalan protokol atau jalan utama menuju kawasan industri yang masih menjadi masalah. "Kalau pembangunan jalan di dalam kawasan industri bisa jadi tanggung jawab pengembang, tapi untuk jalan di luar kawasan semestinya jadi tanggung jawab pemerintah karena jalan tersebut nantinya jadi jalan umum," katanya.

Sebab, jika pembangunan jalan di luar kawasan industri juga diserahkan pada pengembang akan menyebabkan pengembang harus merogoh dana lebih. Akibatnya, harga lahan di kawasan industri juga akan lebih mahal. "Ini melemahkan daya saing kita dibanding negara lain," kata Machfud yang juga Direktur Keuangan PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung.

Direktur Eksekutif HKI Fahmi Shahab menganjurkan pemerintah daerah untuk lebih menjalankan PP No. 24 Tahun 2009 agar tingginya pertumbuhan kawasan industri tahun ini bisa ditingkatkan pada tahun-tahun selanjutnya. "Terutama di daerah luar Jawa," katanya. Fahmi optimistis tahun depan pertumbuhan kawasan industri bisa mencapai 20 persen.

AGUNG SEDAYU

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

27 September 2021

Seorang anak bermain di dekat Tugu Api Pancasila di TMII, Jakarta, Ahad, 12 September 2021. Pengelola mulai membuka dua wahana di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yakni Taman Reptilia dan Taman Burung untuk rekreasi masyarakat saat masa Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di Jakarta. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

Pertumbuhan ekonomi di Jakarta ini disebut lebih tinggi dibandingkan nasional.


Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

23 Mei 2019

Seorang anggota PPSU membersihkan jalanan pasca kerusuhan Aksi 22 Mei di kawasan Gedung Bawaslu, Jakarta, Kamis 23 Mei 2019. Sebanyak 12 unit kendaraan penyapu jalan, delapan unit mobil bak terbuka, dan sembilan unit truk anorganik untuk membantu pembersihan area tersebut. TEMPO/Subekti.
Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

Demo 22 Mei yang berujung rusuh kemarin diyakini tak menimbulkan dampak yang berarti pada industri nasional.


Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

23 Juli 2018

Ilustrasi Botol Air Mineral (2)
Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

Kalangan pengusaha industri minuman yakin bakal mencatatkan kinerja positif pada akhir tahun.


Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

29 Desember 2017

Pengunjung mendengarkan penjelas seorang sales saat berada di pameran industri grafika terbesar di Indonesia, FGD Expo 2015 di Jakarta Convention Center, Jakarta, 6 Agustus 2015. Pameran ini terbagi dalam beberapa kategori, antara lain printing and digital equipment, packaging and label production technology, promotion and advertising equipment. Tempo/Tony Hartawan
Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

Kunci utama dalam mendorong industri agar bisa menghadapi era ekonomi digital termasuk industri 4.0 adalah pendidikan.


Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

27 Desember 2017

Industri tekstil. TEMPO/Prima Mulia
Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

Kemampuannya menyerap banyak tenaga kerja membuat sektor industri dipercaya masih akan jadi salah satu tumpuan pertumbuhan ekonomi di tahun 2018.


Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

27 Desember 2017

Pertumbuhan Ekonomi 2018 Bergerak ke Level 5,3 Persen
Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

Meski banyak yang pesimistis, tapi tak jarang pihak yang yakin ekonomi bakal tumbuh di 2018 dengan ditopang sejumlah sektor industri sebagai motornya.


Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

14 Desember 2017

Pekerja menyelesaikan pembangunan infrastruktur. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

Tren perekonomian Indonesia pada kuartal ketiga 2017 dinilai positif oleh Bank Dunia.


Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

11 Desember 2017

Koordinator Bidang Perekonomian DPP Golkar Airlangga Hartarto berkunjung ke kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, 5 Desember 2017. Tempo/Jati Mahatmaji
Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

Kementerian Perindustrian akan mendorong sektor-sektor andalan agar target pertumbuhan industri 2018 bisa tercapai.


Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

11 Desember 2017

Menteri Perindustrian yang juga bakal calon Ketum Golkar Airlangga Hartarto saat memberi sambutan dalam acara Sarasehan Nasional GMPG di Hotel Manhathan, Jakarta, 10 Dsember 2017. Airlangga telah mendapat dukungan dari sejumlah pihak untuk menggantikan Setya Novanto sebagai ketum Golkar. Tempo/Ilham Fikri
Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan kontribusi pertumbuhan industri 2017 mendekati 20 persen terhadap produk domestik bruto.


Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

7 November 2017

Pekerja mengamati proses produksi industri baja PT Gunung Steel Group di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, 26 Februari 2015. Jumlah industri baja nasional saat ini sebanyak 352 perusahaan tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. TEMPO/Tony Hartawan
Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

Industri pengolahan menyumbang paling banyak dalam PDB triwulan III 2017, karena pelaku optimistis.