TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah Australia belum memutuskan untuk membuka keran impor sapi ke Indonesia. Hasil pertemuan Atase Pertanian Australia dan Menteri Pertanian Suswono menyepakati, kebijakan impor sapi akan ditentukan setelah melakukan investigasi terhadap dugaan penyiksaan hewan di rumah potong.
"Tapi sebelum turun ke lapangan, harus dibuat dulu tandar bersama tentang animal welfare (kesejahteraan hewan)," kata Suswono seusai bertemua Greg di Kementerian Pertanian, 14 Juni.
Pemerintah Australia menghentikan ekspor sapi bakalan ke Indonesia. Kebijakan itu diambil setelah lembaga swadaya masyarakat, Animals Australia, membeberkan dalam tayangan BBC bertajuk Four Corners pada Senin, 30 Mei 2011, bahwa ternak Australia di Indonesia dianiaya sebelum disembelih. Ada yang dipukuli, dicambuk, dan dibiarkan sekarat dalam waktu lama.
Suswono mengatakan pembuatan standar bersama cukup penting karena aturan yang ditetapkan Australia belum diakui oleh organisasi kesehatan hewan internasional OIE dan WHO. Sementara Indonesia juga memiliki standar kesejahteraan hewan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 13 Tahun 2010 tentang persyaratan rumah potong dan unit penanganan daging.
Ia khawatir bila pemerintah mengikuti standar yang ditetapkan Australia, akan timbul masalah baru saat melakukan investigas. Namun ia tak menyebutkan isi standar dari Australia tersebut.
Ia hanya mengatakan perumusan standar baru akan dilakukan secepatnya. Sejumlah pihak akan di undang dalam perumusan tersebut, salah satunya Majelis Ulama Indonesia. "Karena kita punya budaya penyembelihan sesuai agama," kata dia.
Setelah standar kesejahteraan penyembelihan hewan sudah dibuat, Suswono akan membentuk tim bersama Australia untuk menginvestigasi dugaan penyiksaan hewan tersebut. Ia mengaku tak ada masalah, bila hasil investigasi tidak mengubah kebijakan Australia membuka keran impor sapinya. "Pedagang senang kalau kita tidak impor karena harga bagus," kata dia.
Ia menambahkan penutupan impor sapi Australia juga tidak berpengaruh pada persediaan sapi bakalan Indonesia. Ia menjamin persediaan sapi bakalan masih cukup hingga September. "Lagian masih banyak negara lain yang bisa mekukan impor seperti Meksiko."
TRI SUHARMAN