TEMPO Interaktif, Jakarta - PT PLN (Persero) menggelontorkan dana Rp 4 triliun untuk meningkatkan ketersediaan listrik di wilayah Indonesia bagian timur. Wilayah tersebut memiliki ketersediaan listrik rata-rata atau rasio elektrifikasi terendah dari seluruh pelanggan PLN di Indonesia.
Menurut catatan PLN, ketersediaan listrik di Indonesia timur rata-rata 50 persen, seperti Kalimantan Tengah 50 persen, Sulawesi Tenggara 45 persen, dan Papua Barat 42 persen. Untuk menyamai skala nasional, target rasio elektrifikasi di Indonesia bagian timur harus 60 persen.
Kepala Divisi Distribusi dan Pelayanan Pelanggan PLN Indonesia Timur, Syarifuddin Ibrahim, mengatakan dana yang berasal dari anggaran negara itu digunakan untuk membiayai pemasangan jaringan. “Seperti penyediaan kabel dan trafo,” katanya di Jakarta, Kamis, 9 Juni 2011.
Rendahnya rasio elektrifikasi di Indonesia timur, menurut Ibrahim, karena sulitnya jaringan PLN menjangkau permukiman warga. Indonesia timur memiliki wilayah yang luas, tapi penduduknya jarang. Ibrahim berharap kucuran dana ini membuat jaringan PLN menjangkau hampir seluruh permukiman.
PLN menargetkan pemasangan jaringan kepada 1,4 juta calon pelanggan di Indonesia timur. Jumlah itu termasuk 250 ribu daftar tunggu rumah tangga yang mendapat layanan listrik pada 17 Juni mendatang. Daya listrik yang dibutuhkan untuk menunjang pemasangan jaringan mencapai 1.200 megawatt (MW).
Volume listrik tersebut diperoleh dari sejumlah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), seperti PLTU Barru di Sulawesi Selatan dengan daya 100 MW. Pembangunan pembangkit baru rampung 2012 sehingga penambahan daya saat ini mengandalkan diesel sewaan dengan volume 1.200 MW.
Secara keseluruhan, PLN menggelontorkan Rp 2 triliun untuk menuntaskan 1,2 juta daftar tunggu rumah tangga pada 17 Juni. Program ini untuk menggenjot percepatan proyek penambahan listrik 10 ribu MW tahap pertama. Program serupa dilakukan tahun lalu dengan menuntaskan 1 juta daftar tunggu.
Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun mengatakan lembaganya akan menambah daya pembangkit listrik sebesar 1.200 MW. Sebab, beban listrik dari pelayanan daftar tunggu itu diperkirakan 300 MW. "Rata-rata calon pelanggan akan memasang daya listrik 1.000 watt," katanya.
TRI SUHARMAN