TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Evita Herawati Legowo, menyatakan bahwa kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi kemungkinan akan bertambah apabila tidak ada pengaturan yang tegas soal konsumsi BBM subsidi hingga tengah tahun nanti.
Dalam APBN 2011, alokasi untuk BBM Subsidi ditetapkan sebesar 38,5 Juta Kiloliter. Tanpa ada upaya apapun, Evita memperkirakan konsumsi bisa bengkak sampai 42 juta Kiloliter. "Itu kalau kita tidak melakukan apapun, tapi saat ini kan kita sudah berusaha walaupun hanya himbauan," katanya ketika di jumpai di Kantor Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPHMigas), Rabu 25 Mei 2011.
Upaya himbauan kepada masyarakat untuk mulai menggunakan BBM non subsidi tersebut, diperkirakan akan dapat menahan laju konsumsi BBM subsidi hingga konsumsi optimal tahun ini berada di angka 40,5 juta Kiloliter. "Makanya kami tetap benar-benar harus awasi dan sosialisasi biar kalo bisa pas 38,5 juta," tegasnya.
Menurut Kepala BPH Migas, Tubagus Haryono, penyebab tingginya konsumsi BBM subsidi salah satunya adalah disparitas harga yang lebar antara BBM Subsidi dan BBM non subsidi yang kian melonjak beberapa bulan ini."Disparitas harga antara bbm bersubsidi dengan bbm non subsidi membuat orang cenderung menggunakan bbm bersubsidi," ujarnya.
Faktor lain yang mendorong tingginya konsumsi BBM subsidi adalah tingkat pertumbuhan kendaraan bermotor yang di luar perkiraan."Kita perhitungkan hanya 6 persen per tahun.," katanya, namun fakta di lapangan justru menunjukkan pertumbuhan kendaraan bermotor mencapai hingga 13,4 persen pada tahun ini."Bahkan ada daerah yang tumbuhnya sampai 22 persen sehingga perlu penyesuaian dalam distribusi BBM," tambahnya.
Konsumsi BBM subsidi yang tinggi ini bahkan terlihat melampaui dari alokasi yang ditetapkan untuk beberapa daerah, kelebihan kuota tersebut bisa sampai hingga 5 persen di atas alokasi. "Untuk yang tinggi sekali kami lihat jangan-jangan ada sesuatu yang lain. kami lakukan kegiatan penegakan hukum kalau-kalau ada penyalahgunaan," tegasnya.
GUSTIDHA BUDIARTIE