TEMPO Interaktif, Jakarta -Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik menargetkan bisa menambah cadangan beras sebanyak 2 juta ton beras tahun ini. Gerakan Peningkatan Produksi Pangan berbasis Korporasi (GP3K) yang digalang beberapa BUMN Pangan diharapkan bisa memenuhi target tersebut.
Menurut Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso, saat ini BUMN Pangan berkomitmen melakukan sinergi peningkatan produksi pangan dengan menanami lahan seluas 570 ribu hektare.
"Dengan lahan seluas itu berarti bisa menghasilkan 3,75 juta ton Gabah Kering Giling atau sekitar 2 juta ton beras," kata Sutarto saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis, 12 Mei 2011.
Sebelumnya, beberapa BUMN sepakat terlibat langsung dalam pelaksanaan program (GP3K). Mereka antara lain PT Pertani, dan PT Sang Hyang Seri yang bertugas menyediakan benih unggul, PT Pupuk Sriwidjaja untuk menyediakan pupuk, dan Perum Jasa Tirta I dan II untuk pengairan. BUMN lain yang melaksanakan adalah Perum Perhutani, PT Inhutani, dan PT Perkebunan Nusantara untuk penyediaan lahan, PT Berdikari untuk produksi jagung dan pakan ternak, dan Perum Bulog untuk pengelolaan hasil produksi.
Sebelum program dijalankan, Bulog juga optimis target pengadaan beras dalam negeri tercapai sebanyak 3,5 juta ton hingga akhir tahun. Hingga kini, pengadaan beras sudah mencapai 984 ribu ton. Jumlah itu didapat dari kontrak pengadaan dari dana PSO (Public Service Obligation) sebesar 900 ribu ton dan pengadaan kontrak secara komersil sebanyak 84 ribu ton. "Dan total dari keseluruhannya sekarang stok beras yang ada di gudang Bulog jumlahnya 1,6 juta ton," ujarnya.
Deputi Bidang Pertanian dan Kelautan Kementerian Perekonomian Diah Maulida mengatakan pemerintah telah menargetkan capaian produksi Gabah Kering Giling sebanyak 70,6 juta ton tahun ini dan diharapkan bisa surplus hingga 1 juta ton beras.
"Untuk mencapai itu kami telah mendukung dengan berbagai kebijakan untuk meningkatkan produksi termasuk mengawal ketat sinergi BUMN pangan itu," ujarnya dalam kesempatan sama.
Kementerian Pertanian juga telah menyiapkan empat strategi meningkatkan hasil produksi beras. Yakni menambah luas areal tanaman, meningkatkan produktivitas lahan pertanian, mengamankan hasil produksi dan memperbaiki manajemen produksi.
"Kalau produktivitas lahannya bisa kita tingkatkan dari 5,1 ton per hektare menjadi 6 ton per hektare maka dengan luas lahan 13,3 juta hektare bisa diproduksi 70,9 juta GKG. Ini sudah melebihi target produksi nasional," jelas Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Udhoro Kasih Udhoro. Setiap bulannya, konsumsi beras masyarakat mencapai 2,7 juta ton.
ROSALINA