Harga pangan yang menjadi pendorong utama inflasi secara keseluruhan turun 0,4 persen. Sebelumnya, pada bulan Maret, harga pangan sempat naik 11,5 persen dari tahun sebelumnya. Adapun harga non pangan April naik 0,4 persen dari bulan Maret.
'Mendingin'nya perekonomian Cina juga tecermin dari penurunan produksi industri, penjualan retail, dan jumlah pinjaman. Kondisi ini memberi harapan bahwa perekonomian Cina yang tahun lalu tumbuh 10 persen kini mulai lebih tenang.
"Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah pada pinjaman dan pertumbuhan ekonomi sudah memberi dampak positif," kata George Worthington, ekonom utama Asia dari IFR Markets, unit usaha dari Thomson Reuters, kemarin.
Beberapa analis mengatakan data-data yang dilansir pemerintah Cina termasuk angka yang menunjukkan pertumbuhan jumlah uang beredar dan pinjaman bank yang beredar berada di level terendah dalam 29 bulan terakhir. Sehingga, bank sentral diharapkan bisa melonggarkan kebijakan moneter.
"Indikator ekonomi April membuka kemungkinan bank sentral menaikkan rasio cadangan atau tingkat bunga. Paling tidak, persyaratan cadangan akan dinaikkan sekali dalam dua bulan mendatang," kata Shao Yu, ekonom dari Hongyuan Efek di Shanghai.
Pemerintah Cina bertekad membatasi inflasi rata-rata pada 2011 sampai 4 persen. Bank sentral telah menaikkan suku bunga sebanyak empat kali sejak Oktober lalu dan persyaratan cadangan bank sebanyak tujuh kali. Artinya, bank-bank besar memiliki cadangan deposito 20,5 persen lebih ketat.
Wang Jian, peneliti dari Pembangunan Nasional dan Komisi Reformasi, mengatakan para pembuat kebijakan sekarang bisa menjadi lebih peduli tentang perlambatan laju ekonomi yang dinilai terlalu cepat.
"Bank sentral akan sangat berhati-hati menaikkan suku bunga. Bahkan, saya percaya mungkin berhenti menaikkan suku bunga, tetapi menurunkan suku bunga pada semester kedua tahun ini," kata Wang.
REUTERS | EKA UTAMI APRILIA