TEMPO Interaktif, Tokyo - Produsen otomotif Honda Motor Co. mengumumkan laba bersih perusahaan turun 38,3 persen pada kuartal pertama tahun ini. Sepanjang Januari hingga Maret, keuntungan menyusut menjadi 44,5 miliar yen Jepang, atau setara US$ 545 juta.
Dalam keterangannya kepada wartawan, hal ini disebabkan produksi mobil merosot setelah gempa bumi dan tsunami di Jepang pada Maret lalu. Honda pun terpaksa menutup seluruh produksinya sejak 14 Maret hingga 10 April lalu. Tindakan ini membuat produksi 58.500 unit mobil terhenti.
Honda belum mengetahui seberapa cepat kondisi ini akan pulih. Akibatnya perusahaan tidak berani memprediksi pendapatan perusahaan hingga Maret tahun depan.
Gempa bumi telah mengganggu pasokan suku cadang kendaraan dari wilayah timur Jepang. Bencana itu sekaligus meluluhlantakan upaya pemulihan keuangan yang sudah dilakukan pemerintah Jepang sejak tahun lalu.
Selain Jepang, pasokan komponen di luar negeri juga ikut terganggu. Ini antara lain disebabkan tingkat produksi hanya separuh dari angka yang ditargetkan sebelum gempa.
Meski demikian, pembuat mobil ketiga terbesar di dunia ini menyatakan produksi akan kembali pulih pada akhir tahun ini. Namun Honda tidak bisa memastikan volume produksinya.
Sepanjang Januari hingga Maret, laba operasional Honda adalah 46,2 miliar yen Jepang (setara US$ 562 juta). Angka ini anjlok separuhnya dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 103 miliar yen Jepang.
Menurut survei yang dilakukan terhadap 15 analis, laba usaha Honda hingga Maret tahun depan diperkirakan mencapai 394 miliar yen Jepang. Angka ini lebih rendah dari tahun lalu 569 miliar yen Jepang.
REUTERS | AFP | DEWI RINA