Diskusi terutama berfokus pada kejadian akhir-akhir ini yang menyangkut kenaikan harga pangan, harga minyak dalam kaitannya krisis di Timur Tengah. Dalam pertemuan di ruang Puri Kencana III Hotel Intercontinental juga dibicarakan ancaman inflasi yang merupakan dampak kebijakan ekonomi untuk mengatasi krisis keuangan global tahun 2008.
Kebijakan yang dimaksud Sri Mulyani adalah kebijakan fiskal dan moneter yang ekspansif. "Ini yang menyebabkan banyak negara berkembang di dunia mengalami overheating atau capacity constrained," kata dia.
Sri Mulyani menjelaskan tantangan dunia ke depan adalah bagaimana menjaga momentum pemulihan ekonomi di saat bersamaan melihat risiko-risiko ke depan. "Jadi bagaimana mekanisme negara-negara di dunia mengatasi persoalan tersebut," kata dia tentang pokok pembicaraan dalam pertemuan sekitar 45 menit tersebut.
Secara lebih detail dibicarakan pula tantangan dari sisi keamanan bidang pangan dan mekanisme kerja sama antarnegara baik pada tingkat regional maupun global. Kerja sama ini diharapkan bisa mengatasi masalah tersebut.
Ini merupakan pertemuan resmi pertama Sri Mulyani sebagai direktur pelaksana Bank Dunia. Sri Mulyani merupakan Menteri Keuangan di kabinet Yudhoyono. Ia mundur sekitar setahun lalu.
Sri Mulyani datang sekitar pukul 20.00 bersama sejumlah pejabat Bank Dunia, seperti Direktur Bank Dunia untuk Indonesia Stefan G Koerbele, Kepala Ekonom Bank Dunia di Indonesia Shubham Chauduri, dan Penasihat Direktur Pelaksana Robert Saum.
Sri diterima Presiden Yudhoyono di ruang Puri Kencana III Hotel Intercontinental. Yudhoyono didampingi Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dan Menteri Pariwisata Jero Wacik.
IQBAL MUHTAROM