TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Utama Perusahan Umum Bulog Sutarto Aliemoeso mengatakan, pihaknya berencana melakukan penyerapan beras dalam negeri sebanyak 30 ribu ton dari penyerapan per hari sebanyak 24 ribu ton.Sampai kemarin, Bulog sudah melakukan kontrak penyerapan beras sebanyak 488 ribu ton beras.
Menurut Sutarto, jika Bulog mampu menyerap 30 ribu ton per hari mengindikasikan produksi beras petani sedang melimpah. Minggu ini, penyerapan beras dilakukan di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selata, dan Nusa Tenggara Barat. Namun sebagian kecil juga didapat dari Yogyakarta, Lampung, Sumatera Selatan dan Sulawesi Tenggara.
Bulan ini, Bulog mentargetkan bisa menyerap 916 ribu ton beras. "Ini berarti penyerapan sudah 53 persen dari target itu," kata Sutarto, Rabu (6/4). Pada Maret lalu, realisasi penyerapan sebanyak 422 ribu ton atau melebihi yang ditargetkan 416 ribu ton.Sutarto mengaku, hingga hari ini stok beras di gudang Bulog mencapai 1,5 juta ton dan cukup untuk menjaga kebutuhan beras selama lima bulan mendatang. Stok beras didapat dari pengadaan dalam negeri dan impor. Dia menyebutkan, seluruh beras impor sudah masuk di pelabuhan sebab batas akhir keran impor ditutup pada 31 Maret. "Dari impor tahun lalu sudah masuk 600 ribu ton. Dan masih ada sekitar 1,3 juta ton lagi yang akan masuk."
Berdasarkan data Kementrian Perdagangan, realisasi impor beras hingga akhir Maret lalu mencapai 1,848 juta ton. Jumlah ini mencapai 92,51 persen dari total kontrak pengadaan beras luar negeri periode 2010-Maret 2011 sebanyak 1,998 juta ton.
Dari data ini, sebanyak 1,384 juta ton beras impor masuk pada periode Januari-Maret. Sisanya sebesar 613 ton ton dilakukan sebelum akhir 2010. Dengan jumlah impor ini, pemerintah berharapharga beras stabil dan pasokannya terjaga.
ROSALINA