TEMPO Interaktif, Jakarta - Hampir seluruh harga bahan makanan di Jakarta turun sepanjang Maret 2011. Secara keseluruhan laju inflasi sepanjang 2011 mencapai 0,68 persen dan laju inflasi dari 2010 ke 2011 (y to y) di Jakarta sebesar 5,95 persen.
"Jakarta merupakan salah satu kota yang mengalami laju deflasi terendah dari 66 kota yang diteliti di Indonesia," kata Agus Suherman, Kepala Bapan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta pada Tempo di Gedung BIPI, Jum'at siang (1/4).
Kota Bogor, Bandung, Sumenep dan Gorontalo juga mengalami deflasi yang sama dengan Jakarta yaitu sebesar 0,01 persen.
Data Statistik menunjukkan cabe merah, cabe rawit, daging ayam ras, tomat, beras, bawang merah, sawi putih, bayam, gula pasir, ikan kembung, kemiri, kembang kol, ikan bandeng, ati ampela dan ikan mujair merupakan komoditi yang memberikan sumbangan deflasi yang cukup besar.
Menurut Agus, deflasi ini terjadi seiring dengan panen raya beras, dan banyaknya stok impor beras. "Ketika supply tinggi tentunya demand akan turun,: kata dia.
Meski demikian ada pula sejumlah kelompok yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu, makanan jadi, minuman, tokok dan tembakan (0,24 persen), sandang (0,19 persen), kesehatan (0,12 persen), transpor, komunikasi, dan jasa keuangan (0,09 persen), air listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0.07 persen.
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI
Baca Juga: