Kenaikan harga minyak kemarin juga didukung oleh melemahnya dolar Amerika Serikat (AS).
Harga komoditas minyak untuk antaran bulan Mei naik US$ 2,44 (2,4 persen) ke level US$ 106,72 per barel di New York Merchantile Exchange Kamis (31/3). Dan bahkan sempat menyentuh level tertingginya di US$ 106,83 per barel.
Pagi ini dipasar Asia harga minyak bahkan sudah bertengger di US$ 107,16 per barel, atau kembali naik 0,44 (0,41 persen).
Harga minyak mentah sepanjang tiga bulan pertama tahun ini telah naik 17 persen, dan selama bulan Maret kemarin juga telah naik 10 persen.
Dalam kwartal pertama ini harga minyak naik dipicu oleh gejolak politik yang terjadi di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.Di mulai dari Tunisa pada bulan Desember yang kemudian menular ke Mesir, Libya, Bhrain, Yaman dan sekitarnya. Kerusuhan yang melanda kawasan Timur Tengah ini memicu kekhawatiran akan menghambat pasokan minyak dunia terutama ke Eropa.
Dari Libya, pasukan pemberontak mencoba berkumpul kembali setelah mendapat serangan dari pasukan yang setia terhadap Moamar Ghadafi yang membuat kehilangan dari kota lading minyak Ras Lanouf.
“Fokus pasar saat ini adalah Libya,” kata Matt Smith, seorang analis minyak dalam Konfrensi Tingkat Tinggi Energi di Kentucky. Tanda – tanda kekuatan dari pro Ghadafi masih ada membuat kekhawatiran ini masih akan berlangsung lama.
Kenaikan harga minyak kali ini jgua didorong oleh terdepresiasinya dolar AS terhadap euro dan mata uang utama lainnya setelah laporan menunjukkan adanya peningkatan ancaman inflasi dikawasan zona Eropa. Sehinnga bank sentral Eropa (ECB) akan diprediksikan segera menaikkan suku bunganya diawal bulan ini.
Harga gas alam untuk pengiriman bulan Mei di bursa komoditas New York ditutup naik 3 sen (0,8 persen) menjadi US$ 4,39 mBtu. Sepanjang tahun ini harga gas alam turun 0,5 persen, akan tetapi dibulan Maret kemarin harganya mencatat kenaikan 8,7 persen karena kecemasan krisis nuklir di Jepang akibat gempa bumi dan tsunami. Hal ini akibat semakin banyaknya permintaan energi alternatif pengganti tenaga nuklir seperti gas alam dan batubara.
Harga komoditas gasoline (bensin) untuk pengiriman April pada perdagangan Kamis kemarin juga naik 4 sen (1,4 persen) menjadi US$ 3,11 per galon . Harga bensin semala kwartal pertama ini telah naik 28 persen, dan sepanjang bulan Maret kemarin juga naik 6,1 persen.
Untuk minyak pemanas juga naik 5 seb (1,7 persen) menjadi US$ 3,09 per galon. Dibulan Maret kemarin harganya telah naik 13 persn dan sepanjang tahun ini telah melonjak 22 persen.
MARKETWATCH/VIVA B. KUSNANDAR