TEMPO Interaktif, Jakarta -Perbaikan infrastruktur di Indonesia bisa menurunkan tingkat inflasi. "Jika infrastruktur dibenahi, inflasi bisa turun menuju tingkat rata-rata inflasi di Malaysia dan Thailand," kata Ekonom Standard Chartered Bank, Fauzi Ichsan usai diskusi Hambatan Infrastruktur Indonesia, di Jakarta, Senin (21/2).
Rata-rata inflasi di kedua negara tetangga itu sebesar 2-3 persen. Saat ini, rata-rata inflasi Indonesia masih 5-6 persen. "Dengan kondisi infrastruktur dan kenaikan harga pangan, inflasi tahun ini
bahkan akan capai 7 persen," kata Ekonom Standard Chartered Bank, Eric Alexander Sugandi.
Apalagi ditambah rencana pemerintah melakukan pembatasan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). "Namun, jika pembatasan BBM ditunda, inflasi akan lebih rendah," kata Eric.
Lebih lanjut, Fauzi mengatakan, tingginya inflasi nasional terlihat di daerah-daerah yang infrastrukturnya masih buruk. Misalnya di wilayah Papua. "Harga semen di Papua bisa empat kali lebih tinggi dibandingkan Jawa," ujarnya. "Belum lagi jika diperparah dengan cuaca buruk."
Contoh lain adalah saat tahun lalu ketika cuaca buruk mempengaruhi produksi pangan dan distribusi. Harga pangan yang tinggi kemudian berdampak pada kenaikan inflasi.
EKA UTAMI APRILIA