Penerbitan subdebt itu merupakan pengganti hak menawarkan saham terlebih dulu (right issue) yang masih dikaji terkait kepastian hukum. "Secara hukum, Lembaga Penjamin Simpanan kini tidak dalam kapasitas menambah modal," kata Direktur Treasury dan International Banking Bank Mutiara Ahmad Fajar di Jakarta, Selasa (8/2).
Proses penerbitan subdebt diperkirakan dimulai pada Maret 2012. Yang disusul proses uji tuntas dan pemilihan penjamin emisi. "Secara efektif Juni-Juli," katanya. Dari subdebt itu, Bank Mutiara berharap rasio kecukupan modal (CAR) bertambah hingga 15 persen. Saat ini posisi CAR Bank Mutiara mencapai 10,5 persen.
Sehingga, Bank Mutiara mampu memenuhi ketentuan yang disepakati dalam Basel III pada 2013. Berdasarkan peraturan bank Indonesia, subdebt merupakan pinjaman, namun separuh dari nilainya bisa masuk Tier II. "Jadi kalau Rp 500 miliar, Tier II-nya Rp 250 miliar," kata Fajar.
Dalam paparan kinerjanya, Bank Mutiara menargetkan pertumbuhan kredit sekitar 50 persen dengan fokus pertumbuhan di usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta retail. "Rencana ekspansi kredit pada 2011 Rp 3,6 triliun," kata Direktur Utama Bank Mutiara, Maryono.
Total kredit yang dikucurkan per akhir Desember pada tahun lalu mencapai Rp 6,307 triliun. Sehingga, akhir tahun nanti total kredit yang dikucurkan oleh bank yang dulu bernama Century ini diperkirakan bakal mencapai Rp 9,9 triliun, atau naik hampir 50 persen.
Sementara itu, Bank Mutiara mengaku masih fokus dengan kredit konsumer dan retail. Kredit konsumer dan retail diproyeksikan naik Rp 1,1 triliun. Sisanya, ditempatkan di kredit usaha mikro kecil dan menengah atau small and medium enterprises (SME).
Sebelumnya, pertumbuhan kredit Bank Mutiara tumbuh 29 persen sejak 2009. Bank Mutiara merestrukturasi kredit bermasalah sebesar Rp 1,677 triliun sejak dua tahun lalu. "Terdiri dari dana tunai Rp 700 miliar dan restrukturasi asing Rp 986 miliar," tutur Maryono.
Sehingga, Bank Mutiara mampu menurunkan rasio kredit bermasalah (NPL) dari 10,42 persen pada 2008 menjadi 4,84 persen pada 2010. Sedangkan rasio dana pihak ketiga terhadap kredit atau loan to deposit ratio Bank Mutiara mencapai 70 persen. "Pada 2011 ditargekan 91 persen," kata Maryono.
FEBRIANA FIRDAUS