Kontrak penjualan kopi sudah mendapat dukungan dari Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia dan Asosiasi Kakao Indonesia. Kopi dipilih karena kontrak penjualan kopi sudah diperkenalkan sejak tahun 2001.
Selain kedua komoditi itu, BBJ juga mengincar beberapa komoditi lain yang dinilai potensial. Antara lain, timah, karet, batubara dan karbon. Tujuannya memperkaya perdagangan di BBJ agar tak kalah dengan bursa berjangka lain di luar negeri.
Made menyebut bahwa BBJ tak hendak mengkaji penjualan CPO. Pasalnya CPO sudah dijual di bursa berjangka lain. "Kami tak mau mengkaji transaksi komoditas yang sudah dilakukan bursa lain," kata dia.
Sepanjang tahun 2010, BBJ mencatat kenaikan total volume transaksi sebesar 21 persen. Transaksi yang dilakukan sepanjang tahun 2010 sebanyak 5,42 juta lot, dibandingkan tahun 2009 sebanyak 4,48 juta pada 2009.
Tahun depan jumlah itu diharapkan meningkat, dengan didukung peningkatan transaksi multilateral. Transaksi multilateral pada 2010 baru 15,5 ribu lot atau satu persen dari total transaksi. Tahun 2011, transaksi ini diharap naik menjadi 5 persen atau 1000 lot per hari.
FAMEGA SYAVIRA