Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Musim Paceklik, Harga Ikan Mencekik Leher  

image-gnews
TEMPO/ Arie basuki
TEMPO/ Arie basuki
Iklan
TEMPO Interaktif, Jember - Harga ikan laut di Jember, Jawa Timur naik hingga 80 persen dalam dua pekan terakhir. Para nelayan kini menghadapi musim paceklik akibat cuaca buruk. "Kami tidak melaut, karena cuaca buruk sekali, dan membahayakan keselamatan," kata Koordinator Forum Komunikasi Nelayan Jember (FKNJ) Hambali di Jember, Selasa, (21/12).

Angin kencang disertai hujan deras dan ombak tinggi, kerap terjadi hingga hari ini. Masyarakat nelayan di wilayah Pantai Puger, Kecamatan Puger dan Pantai Pancer, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, kata Hambali, takut dan tak ingin menjadi korban keganasan ombak laut selatan atau perairan Samudera Hindia di selatan Jember.

Dalam dua pekan terakhir, ketinggian ombak di pinggir dan tengah laut antara empat hingga enam meter. Kencangnya angin yang juga kerap terjadi di lautan Puger membuat para nelayan berhitung ulang. Karena jika dipaksakan, perahu yang mereka tumpangi bisa dihempaskan oleh angin yang datang tak menentu.

Sampai hari ini, sekitar 800 perahu jukung milik para nelayan di Pantai Pacer dan Pantai Puger, di pesisir selatan Jember itu tampak dibiarkan di tepi pantai dan di sekitar areal Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI). Aktivitas di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang biasanya meriah, juga tampak tidak seramai biasanya.

Sejumlah nelayan memilih memancing dan menjaring di muara sungai dan di pinggir pantai. Sebagian lainnya hilir mudik di atas perahu untuk memperbaiki perahu atau jaring yang rusak. "Daripada di rumah enggak ada kerjaan, lebih baik mengecat perahu dan memperbaiki kayu-kayu yang mulai lapuk," ujar Suratmo, nelayan Pantai Puger.

Beberapa orang nelayan yang ditemui mengatakan, mereka terpaksa tidak melaut karena beberapa kali hampir celaka. "Dalam seminggu ini sudah lima perahu yang terbalik begitu mau ke tengah laut. Kalau terus nekad, nanti malah celaka," kata Syaiful alias Marsuto, nelayan pesisir Pantai Pancer.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Seksi Pemasaran Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) TPI Puger, Imam Syafi'i mengungkapkan, akibat kondisi tersebut saat ini tangkapan turun hingga 15 persen dibandingkan dengan kondisi normal. "Akhir tahun seperti sekarang musim ikan menurun dan akan kembali banyak ikan pada bulan kelima atau keenam," katanya.

Akibat minimnya hasil tangkapan nelayan, kata Syafi'i, harga ikan laut juga naik. Ikan lemuru yang biasanya dijual Rp 1.500 per kilogram, kini melambung menjadi Rp 4.000-Rp 5.000 per kilogram. Begitu juga ikan tongkol yang biasanya Rp 8.000-Rp 9.000 per kilogram, naik hingga Rp 15.000 per kilogram.

MAHBUB DJUNAIDY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

1 hari lalu

Warga berebut sesaji saat mengikuti prosesi Pesta Lomban di laut Jepara, Jepara, Jawa Tengah, Rabu 17 April 2024.  Pesta Lomban yang diadakan nelayan sepekan setelah Idul Fitri dengan melarung sesaji berupa kepala kerbau serta hasil bumi ke tengah laut itu sebagai bentuk syukur dan harapan para nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan keselamatan saat melaut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.


Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

2 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.


Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

8 hari lalu

Direktur Walhi Jawa Tengah Fahmi Bastian. Foto dok.: Walhi
Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.


Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

12 hari lalu

Ilustrasi nelayan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.


Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

20 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam acara Pertemuan Nasional Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial di Kantor KKP, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang
Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.


Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

30 hari lalu

Dua orang anak bermain di lokasi  kapal mengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka


Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

32 hari lalu

Delapan awak kapal WNI di  kapal kargo di Taiwan, 28 Oktober 2022. (ANTARA FOTO/FAHMI FAHMAL SUKARDI)
Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.


Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

32 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.


Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Laut Selatan, Nelayan Sukabumi Terdampar di Garut

33 hari lalu

Sejumlah perahu nelayan tertambat di dermaga Cilaut Eureun, Pantai Santolo, Garut, Jawa Barat, (1/1). TEMPO/Prima Mulia
Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Laut Selatan, Nelayan Sukabumi Terdampar di Garut

Polairud Polres Garut yang sedang mencari seorang nelayan setempat kini ketambahan mencari seorang lagi asal Sukabumi sesama korban gelombang tinggi.


Angin Kencang dan Gelombang Laut Tinggi, Nelayan Garut Tak Bisa Melaut

34 hari lalu

Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin meninjau daerah yang terdampak gelombang tinggi dan angin kencang di Pantai Rancabuaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (16/3/2024). ANTARA/HO-Diskominfo Garut
Angin Kencang dan Gelombang Laut Tinggi, Nelayan Garut Tak Bisa Melaut

Angin kencang dan gelombang laut tinggi mengakibatkan sejumlah nelayan Garut, Jawa Barat, tak bisa melaut. Karena dinilai dapat membahayakan jiwa.