"Pemotongan subsidi akan menambah tekanan inflasi hingga 7 persen pada akhir kuartal pertama tahun depan," ujar Ahli Ekonomi dan Keuangan Citi Johana Chua, Kamis (15/12).
Sesuai dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), ujar dia, sebanyak 23 persen mobil pribadi menikmati subisidi premium. Jabodetabek sendiri menyumbang 38 persen dari indeks harga konsumen nasional.
Chua meramalkan harga Pertamax akan meningkat mengikuti pengingkatan harga minyak dunia serta pertumbuhan permintaan di tahun depan. Jika harga minyak mentah dunia bertahan pada level US$ 90 per barel pada bulan Maret maka harga Pertamax diprediksi meningkat menjadi Rp 7400 per liter atau 64 persen lebih tinggi dari harga premium. "Ini yang menyumbang peningkatan inflasi sebesar 0,2 persen tersebut."
Hari ini, PT Pertamina (Persero) kembali menaikkan harga Pertamax dan Pertamax Plus di sejumlah lokasi distribusi mulai 15 Desember pukul 00.00. Rata-rata kenaikan berkisar antara Rp 150-250 per liter. Kenaikan ini merupakan yang kedua kali selama Desember. Sebelumnya, Pertamina sudah menaikkan harga Pertamax per 1 Desember menjadi Rp 6.900 dari sebelumnya Rp 6.650 per liter pada 15 November.
ANTON WILLIAM