Di Pasar Tomang, harga cabai merah kriting melonjak dari Rp 25.000 menjadi Rp 43.000. Sementara cabai rawit juga mengalami kenaikan signifikan dari Rp 30.000 menjadi sekitar Rp 55.000. “Kenaikan sudah terasa sejak seminggu terakhir,” kata Rina, seorang pedagang sayuran, Selasa (14/12).
Selain cabai, harga sayuran juga mengalami kenaikan, kendati tidak terlalu tinggi. “Kangkung biasa saya jual Rp 800 seikat, sekarang naik jadi Rp 1.000 seikat,” kata Dedeh, seorang pedagang di Pasar Tomang. Sayuran lain, menurutnya juga naik antara 20 hingga 30 persen. “Yang naik agak banyak tomat, dari Rp 8.000 per kilogram jadi Rp 12.000 per kilo,” katanya.
Kenaikan tersebut, menurut Dedeh terjadi dari tingkat pedagang besar. “Saya belinya sudah naik, jadi di pasar lain juga sepertinya naik.”
Di Pasar Grogol, juga terjadi kenaikan serupa. Cabai merah kriting rata-rata dijual seharga Rp 40.000 hingga Rp 45.000 per kilogram. “Saya belinya sudah Rp 35.000 per kilogram, jadi mau tak mau ikut naik,” kata Agus, pejual cabai di pasar ini. Cabai rawit dijualnya seharga Rp 50.000 per kilogram.
Menurut Agus, kenaikan disebabkan pengaruh musim. “Musim hujan, jadi pasokannya tidak bagus, harga juga mahal,” ujarnya. Karena itu, ia tidak berani mengambil barang terlalu banyak. “Lebih cepat busuk,” katanya.
Untuk harga beras, kendati tidak mengalami kenaikan, namun menurut beberapa pedagang di Pasar Grogol harga tetap tinggi. “Beras IR III saja sekarang Rp 7.500, per kilogramnya” kata Yuli. Sementara harga beras dengan kualitas lebih baik, yakni IR II adalah Rp 7.700 dan IR I dijualnya dengan harga Rp 8.600. “Mungkin tidak turun sampai tahun baru, tapi tidak tahu juga,” ujarnya tersenyum.
Sementara harga komoditas lain cenderung merangkak, harga daging ayam justru sedikit mengalami penurunan. “Sekarang ayam Rp 38.000 per kilogram, turun dua ribu disbanding menggu lalu,” kata Bambang, pedagang daging di Pasar Tomang. Sementara daging sapi tetap ada di kisaran Rp 65.000 per kilogramnya.
Naiknya harga bahan pokok dan sayuran juga membuat pedagang makanan di Kota Cirebon, Jawa Barat ramai-ramai menaikkan harga masakannya.
Ali, pengelola salah satu warung makan di kawasan Jalan Siliwangi, Cirebon menyatakan, akibat harga sembako naik, dia terpaksa menaikkan harga masakan yang ia jual. Untuk tempe dan tahu misalnya, sebelumnya dijual Rp 1.500 menjadi Rp 2 ribu per potong, sayur semula per porsi Rp 1.500 menjadi Rp 2 ribu, ayam goring yang semula di Rp 8000 dinaikkan menjadi Rp 8500.
Diakui Ali, sejumlah pembeli merasa keberatan dengan kenaikan harga masakan yang dijual saat ini. “Tapi mau bagaiamana lagi. Kalau mengurangi porsi, nanti juga banyak pelanggan yang protes,” katanya.
PINGIT ARIA | IVANSYAH