TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Darwin Zahedy Saleh menyatakan subsidi bahan bakar minyak yang diterapkan saat ini adalah dzalim. Ia berupaya meyakinkan para anggota dewan bahwa penerapan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang selama ini dijalankan tidak tepat sasaran.
Subsidi yang selama ini dialirkan oleh pemerintah lebih banyak dinikmati oleh kalangan masyarakat yang masuk kategori kaya. Sebanyak 25 persen kelompok rumah tangga dengan penghasilan perbulan tertinggi menerima alokasi subsidi sebesar 77 persen. Sementara itu, kata Darwin melanjutkan, 25 persen kelompok rumah tangga dengan penghasilan dan pengeluaran terendah hanya menerima subsidi subsidi sekitar 15 persen. "Terjadi ketimpangan dalam pengalokasian sasaran penerimaan subsidi bahan bakar minyak," katanya.
Oleh karena itu, Darwin meminta agar dewan bisa menyetujui usulan pengaturan atas konsumsi BBM subsidi di tahun mendatang. Apalagi Komisi VII beserta dengan Kementerian Energi telah sama-sama sepakat mengenai kuota BBM subsidi tahun depan yang hanya diberi jatah sebesar 38,5 Juta Kiloliter yang ditentukan dalam Rapat Asumsi Makro RAPBN 2011. "Kuota itu tak akan bisa direalisasi tanpa disertai pengaturan untuk subsidi BBM yang tepat sasaran," katanya.
GUSTIDHA BUDIARTIE