TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Darwin Zahedy Saleh, menyatakan apabila pembatasan bahan bakar minyak bersubsidi benar-benar dijalankan pada 2011, diperkirakan memicu inflasi hingga 0,29 persen.
Angka tersebut, kata Darwin, dihitung Badan Pusat Statistik dengan asumsi pembatasan dilakukan untuk seluruh wilayah Jawa dan Bali mulai pertengahan tahun depan. "Tapi itu di luar wilayah Jabodetabek," ujarnya hari ini.
Sedangkan untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang direncanakan akan menjadi wilayah awal pembatasan pada bulan mendatang inflasi diperkirakan tidak akan begitu besar, yakni sekitar 0,15 persen.
Darwin membandingkan dampak inflasi akibat pembatasan dengan dampak inflasi akibat kenaikan BBM pada tahun 2007 silam sebesar 3,6 persen. Dengan membandingkan data tersebut, Darwin berkeras pembatasan tetap berlaku mulai Januari 2011.
"Pengaturannya dilakukan secara bertahap, dan siap dilakukan Januari 2011," ujarnya. Menurut dia, pembatasan BBM bersubsidi mampu menghemat anggaran belanja negara hingga Rp 3,8 triliun.
Penghematan tersebut akan dialihkan dan dialokasikan kembali untuk memperbaiki dan mengembangkan sektor energi gas bumi, transportasi, pembangunan infrastruktur listrik, pembangunan bagian timur Indonesia, serta operasi depot dan pompa bensin.
GUSTIDHA BUDIARTIE