"Kami minta kiranya rapat hari Senin dilakukan tertutup," ujar Darwin, Kamis (9/12). Ia menyatakan permintaan rapat secara tertutup merupakan bentuk kesungguhan Kementerian Energi menyiapkan mekanisme sebaik-baiknya dan menerima kritikan seluasnya.
Permintaan pengunduran rapat tersebut pun dipenuhi oleh Komisi VII DPR RI. "Pembatasan BBM subsidi dan opsi-opsinya akan kita bahas pada Senin depan," kata pimpinan sidang, Teuku Riefky Harsa. Namun, Dewan meminta agar dalam pembahasan pembatasan pekan depan ikut menghadirkan pula Menteri Perekonomian dan Menteri Keuangan. "Masalah BBM bersubsidi dalam pengendalian dan pengaturan, kita tidak bisa lihat dari sektor ESDM saja. Kita butuh pemerintah dalam posisi yang lebih luas lagi,sebaiknya mereka hadir," papar Riefky menjelaskan alasannya.
Selain itu, Komisi Energi juga meminta Menteri Energi menyampaikan data-data yang lebih komprehensif beserta dengan hasil evaluasi Pemerintah terhadap berbagai faktor yang menyebabkan relaisasi distribusi BBM bersubsidi tahun 2010 melebihi kuota. "Sebagai bahan pertimbangan bagi pendistribusian BBM subsidi tahun 2011," katanya.
Seperti diketahui, semula Pemerintah dan DPR berencana melakukan rapat kerja terkait program pembatasan BBM pada hari ini. Namun, agenda tersebut menjadi tertunda dan berganti dengan agenda penetapan penambahan kuota BBM subsidi untuk tahun 2010 ini.
GUSTIDHA BUDIARTIE