Di Pasar Wonokromo Surabaya, lonjakan harga yang paling tinggi adalah beras. Seorang pedagang beras, Sulistyowati, mengatakan, beras medium yaitu beras IR 64 harganya melonjak naik menjadi Rp. 7 ribu per kilogram dari sebelumnya di kisaran Rp. 6 ribu per kilogram. "Kenaikan beras terjadi setiap hari sejak awal bulan ini," terang dia pada Tempo, Kamis (9/12).
Sedangkan beras jenis premium misalnya mentik wangi dan rojolele, harganya menyentuh Rp 8,5 ribu - Rp 9 ribu per kilogram. "Kenaikannya bisa seribu lebih setiap satu kilogramnya," kata dia. Sulis tak tahu mengapa harga beras naik dalam sebulan terakhir.
Lonjakan harga juga terjadi pada minyak goreng curah yang menjadi sebesar Rp 10,5 ribu per liter dari sebelumnya sebesar Rp. 8,5 ribu per liter. Gula pasir yang harga sebelumnya sebesar Rp 10 ribu per kilogram juga naik menjadi Rp 10.500 per kilogram.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surabaya, Endang Tjaturahwati, mengakui terjadi kenaikan pada sejumlah kebutuhan pokok. Dan kenaikan yang cukup signifikan, kata dia, terjadi pada harga beras. "Dari pantauan kami setiap dua kali dalam seminggu, kenaikan paling terasa terjadi pada harga beras," ujar dia.
Ia mengatakan sebenarnya stok beras di badan logistik Surabaya mencukupi hingga April tahun depan. "Mungkin karena ada perubahan cuaca, banyak tanaman padi yang terkena dampak banjir," kata dia.
Baca Juga:
Menurut Endang, jika lonjakan harga beras terus meroket maka Dinas Peindustrian akan melakukan operasi pasar dengan sasaran langsung ke konsumen. "Beras murah akan kami jual langsung ke konsumen," kata dia.
Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Timur, Irlan Indrocahyo menambahkan, di atas kertas stok dan cadangan beras mencukupi hingga beberapa bulan ke depan. "Kalau harga beras naik, ini adalah permainan distributor atau pedagang," kata dia.
Ia mengatakan akhir tahun ini tidak ada musim panen padi dan banyak instansi tutup. "Ini dijadikan peluang untuk menaikkan harga bahan pokok," ujar dia. Menurut dia, pemerintah harus melakukan intervensi untuk mengendalikan harga barang sehingga tidak mempengaruhi inflasi di Jawa Timur.
DINI MAWUNTYAS