Bertempat di Jatim Expo di Jalan A. Yani Surabaya, bursa kerja yang dibuka oleh Menakertrans Muhaimin Iskandar ini diserbu sekitar 10 ribu pencari kerja yang mayoritas masih berusia dibawah 30 tahun. Dari catatan panitia, sejak dibuka pukul 09.30 hingga pukul 12.00 siang, telah ada 10954 pencari kerja.
Dari pantauan Tempo, perusahaan pembuka lowongan yang berasal dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto dan Pasuruan ini, umumnya mencari tenaga dibidang sales marketing. Ada beberapa posisi strategis yang dibutuhkan, tetapi hanya mencari seorang atau paling banyak lima orang. Tapi giliran bidang sales marketing yang dibutuhkan umumnya mencapai ratusan orang.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Jawa Timur Hary Soegiri mengatakan, Job Market Fair ini adalah bagian dari gerakan penanggulangan pengangguran yang telah diprogramkan oleh Kemenakertrans dan Provinsi Jawa Timur. "Angka pengangguran kita masih cukup tinggi, Job Market Fair adalah salah satu solusi untuk menciptakan peluang kerja," kata Hary Soegiri.
Dri 20.623.490 orang angkatan kerja usia produktif di Jawa Timur, kata dia, masih terdapat 1.011.950 orang yang menganggur dan baru 19.611.540 masyarakat yang bekerja. Penduduk yang bekerja ini 71 persennya adalah bekerja disektor informal dengan standar keahlian yang minim. "55 persen warga yang bekerja ternyata lulusan SD," tambah Hary Soegiri.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, di Jawa Timur untuk tahun ini terdapat 310 ribu usia kerja produktif baru. "Untuk menampung para usia kerja baru ini, tahun ini kita sudah anggarkan Rp 467 miliar untuk pelatihan," kata Soekarwo.
Hanya saja, dana Rp 467 miliar ini hanya mampu menampung sekitar 18 ribu tenaga kerja terlatih. Untuk menambal kekurangannya, Jawa Timur telah membentuk Jaminan Kridit Daerah (Jamkrida) dengan alokasi anggarkan Rp 100 miliar. Dana tersebut dipinjamkan kepada masyarakat yang tidak memiliki akses perbankan.
Rohman Taufik