Achmad menyatakan stok beras tahun ini akan naik 1,17 persen dibandingkan stok tahun lalu sesuai dengan ramalan Badan Pusat Statistik. Produksi jagung juga diyakini akan meningkat. "Kami yakin kedua stok bahan pangan tersebut akan aman sehingga kita masih bisa swasembada," ujarnya.
Ia tak terlalu mengkhawatirkan anomali cuaca saat ini yang kemungkinan bisa mengganggu ketahanan pangan. "Mungkin produksi akan terganggu akibat serangan hama atau puso tapi itu bisa tangani dengan memberi petani bantuan benih dan pupuk sehingga mereka bisa menanam lagi," ujarrnya.
Mengenai kekhawatiran terjadinya rawan pangan di beberapa daerah bukan disebabkan penurunan produksi pangan. "Beras masih tersedia di pasaran. Rawan pangan mungkin terjadi karena daya beli masyarakat yang kurang. Banyak masyarakat yang tidak mampu," tuturnya.
Dia menambahkan, masih ada beberapa petani di daerah yang tidak mau menjual hasil panennya. "Mereka tidak mau jual untuk berjaga-jaga. Mereka lebih banyak simpan untuk dirinya karena harga-harga tinggi. Jadi mereka menjual sedikit-sedikit saat butuh membeli kebutuhan lain," ujarnya.
ROSALINA