Di Kabupaten Bantul terdapat 700 hektar lahan tanam bawang merah. Sedangkan di kabupaten Kolonprogo, terutama di pesisir pantai selatan lebih dari 1000 hektar lahan ditanami cabai.
“Akibat hujan yang setiap hari mengguyur lahan tanam, kwalitas panen tidak maksimal,” kata Edy Suharyanto, Kepla Dinas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Jumat (24/9).
Kwalitas panen bawang merah yang buruk tersebut ditandai dengan umbi bawang merah yang seharusnya berwarna merah cerah dan mengkilap tetapi menjadi merah kusam. Hal itu disebabkan oleh kadar air yang terlalu tinggi. Penjemuran bawang merah pun tidak bisa maksimal akibat cuaca yang lembab, sehingga harganya pun turun. Harga bawang merah pada saat normal terjual Rp 7.500 per kilogram, hanya laku Rp 6 ribu per kilogram. Petani rugi rata-rata Rp 1.500 per kilogramnya.
“Dampaknya lagi, pengadaan benih bawang merah pada musim tanam mendatang kurang. Sebab, kondisi bawang merah yang buruk tidak bisa dipakai untuk pembenihan, maka harus didatangkan benih dari daerah lain,” kata dia.
Menurut salah satu petani bawang merah di Srigading, Sanden Bantul, Adi Susanto, musim panen ini memang sangat diraakan kerugiannnya. Sebab hasil panen yang tidak maksimal itu, selain harga turun juga bawang merah yang kwalitasnya buruk tidak bisa dijadikan bibit. Ia mempunyai lahan selebar 200 ru (1 ru=14 meter persegi), kerugian yang ia derita mencapai puluhan juta rupiah.
“Hujan mengakibatkan umbi bawang merah tidak bagus kwalitasnya, kami berharap pemerintah untuk membantu pengadaan bibit, karena umbi yang tidak bagus tidak bisa dijadikan bibit,” kata dia.
Menurut petani cabai di Kabupaten Kulonprogo Tukijo, 44 tahun, lahan pasir untuk menanam cabai memang membutuhkan siraman air. Tetapi saat hujan terus menerus itu mengakibatkan pohon cabai terkena penyakit pathek dan daunnya menguning. Sehingga kwalitas dan kwantitas cabai tidak bagus.
Saat ini harga cabai dari pesisir Kulonprogo Rp 4 ribu per kilogram. Padahal sebelum Lebaran mencapai Rp 35 ribu per kilogram karena cabai dari lahan pasir sangat diminati. “Ini merupakan harga cabai terndah pada tahun ini,” kata dia saat berdemonstrasi di depan gedung DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (24/9).
MUH SYAIFULLAH