"Komitmen Bank Mandiri untuk sektor oil dan gas, mungkin sekurangnya ada Rp 12-15 Triliun saat ini," ujar Wakil Direktur Utama Riswandini pada wartawan di Plasa Mandiri, kemarin (7/9).
Ris melanjutkan, itu limit alias batas kredit yang ditargetkan mengalir ke sektor minyak bumi dan gas. Bank Mandiri bakal menjajaki lagi perusahaan lain, ihwal penyaluran kredit.
Medco, Conoco Philips, dan Chevron sudah bergabung dalam program penyaluran kredit Bank Mandiri ini. Namun, Ris mengingatkan, Bank Mandiri cukup teliti memilih partner penyaluran kreditnya. "Jadi kita pilih mana yang akan memberikan manfaat terbaik," katanya. Ini, katanya lagi, untuk menjaga kualitas kredit.
Selain penyaluran kredit, Bank Mandiri juga menawarkan fasilitas Paying Agent dan Invest Management. "Paying Agent itu adalah fasilitas yang disediakan bank untuk menunjang kebutuhan kegiatan usaha mereka," ujar Ris.
Sebab, katanya, dalam perjanjian pengelolaan blok sendiri, salah satu syaratnya adalah keberadaan paying agent. "Paying Agent ini membantu penyaluran hasil penjuakan dari gas kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan," katanya.
Bank Mandiri berdasar instruksi dari perusahaan yang bersangkutan, akan membagi dana dari pihak-pihak yang bersangkutan.
Dari program paying agent sendiri, kata Ris, Bank Mandiri bakal menambah Dana Pihak Ketiga yang cukup signifikan. Meski enggan menyebut angka pastinya, namun penambahan DPK ini diharapkannya bisa menambah dana penyaluran kredit lainnya.
FEBRIANA FIRDAUS