TEMPO Interaktif, Bandung -Meningkatnya permintaan daging sapi saat menjelang hari raya Idul Fitri biasanya diikuti dengan kedatangan sapi-sapi impor ke Indonesia. Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Fery Sofwan Arif mengatakan, pemerintah diminta tidak jor-joran saat mendistribusikan sapi impor terrsebut. ”Perlu pengaturan,” katanya di Bandung, Selasa (24/8).
Menurut Fery jika distribusi sapi impor tidak hati-hati maka dikhawatirkan akan merugikan peternak yang tengah menggemukkan sapi. Harga sapi lokal biasanya terjun bebas dengan masuknya sapi impor tersebut. "Peternak mengeluh," katanya.
Sebelumnya, Dinas Peternakan Jawa Barat menghitung pasokan sapi sampai lebaran masih aman. "Stok sapi hidup cukup kalau sampai lebaran," kata Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat Koesmayadie Tatang Padmadinata di Bandung, Senin (23/8).
Namun, papar Tatang, yang perlu di jaga adalah sapi pengganti yaitu sapi yang dipotong untuk Lebaran nanti. Jika stok sapi pengganti itu telat, dia khawatir bakal ada kekosongan stok sapi di Januari nanti.
Tatang meminta agar sapi impor yang akan didatangkan pemerintah ini dimaksudkan untuk menutupi stok pengganti sapi yang dipotong Lebaran nanti. Soal berapa yang dibutuhkan, paparnya, melihat posisi kebutuhan daging sapi. ”Jangan langsung dipotong, harus digemukkan dulu, supaya ada nilai tambahnya,” kata Tatang.
Dia tidak keberatan dengan rencana pemerintah mengimpor sapi hidup. Namun dia menolaknya jika yang dibuka pemeritah adalah impor daging. Dia khawatir, masuknya daging impor itu bakal menjatuhkan harga daging sapi potong yang kini tengah dinikmati peternak .
Menurutnya, kebutuan daging sapi selama 63 hari sampai awal Januari, termasuk untuk kebutuhan hari besar itu setara dengan 30 ribu ekor sapi. Per Juni data populasi sapi hidup mencapai 34 ribu ekor. Populasi sapi hidup bertambah di Juli menjadi 43.433 ekor sapi.
Menurut Tatang, populasi sapi hidup itu melebihi kebutuhan sapi hingga akhir tahun ini. ”Sekarang posisi bulan Juli ada 43 ribu ekor, kebutuhan ada di 30 ribu ekor,” katanya.
AHMAD FIKRI