TEMPO Interaktif, Jakarta -Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementrian Perdagangan Subagyo mengatakan harga beras tertinggi untuk tipe premium mencapai Rp 8.000 per kilogram.
Daerah yang mengalami peningkatan harga beras paling tinggi tersebut adalah provinsi Gorontalo, Bengkulu, dan Bangka Belitung. Oleh karena itu Kementerian Perdagangan membantah jika harga beras di kutai Barat sampai Rp 200 ribu per kilogram.
"Tidak mungkin karena beras paling bagus harganya paling tinggi Rp 8000," kata Subagyo Rabu (11/8). Namun, ia akan meminta dinas untuk mengecek kebenaran informasi ini karena sebelumnya juga terdapat isu serupa di Riau tetapi ketika dicek tidak benar.
Rata-rata kenaikan harga beras sejak Januari lalu, menurut Subagyo, sekitar 3,4 persen. Kementrian Perdagangan akan melanjutkan pengawasan terhadap fluktuasi harga beras apalagi jika terdapat laporan harga yang mencapai ratusan ribu. Kementrian Perdagangan bersama Bulog juga sudah mengadakan operasi pasar dan pembagian beras untuk masyarakat miskin untuk menekan harga.
Menurut Subagyo, 90 persen target operasi pasar dan pembagian beras untuk masyarakat miskin sudah tersalurkan sampai Agustus ini. Sementara terkait peredaran daging glonggongan dan makanan kedaluarsa selama bulan puasa, ia mengatakan akan dilakukan pengawasan oleh dinas peternakan.
Kepala Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan sampai Agustus pemerintah sudah menyalurkan sekitar 5. 700 ton beras melalui operasi pasar dan 1,7 ton beras masyarakat miskin.
KARTIKA CANDRA