TEMPO Interaktif, Jakarta --Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Benjamin J. Maliool mengatakan, omzet penjualan sektor ritel sampai bulan ini mencapai Rp 35 triliun sampai Rp 40 triliun. "Rata-rata pertumbuhan setiap tahun 15 persen," katanya hari ini.
Benjamin memperkirakan penjualan sektor usaha ritel akan mengalami peningkatan cukup tinggi selama Lebaran. Selama Lebaran biasanya mendongkrak penjualan antara 35 persen sampai 40 persen. Ini juga berarti peredaran uang di sektor ritel cukup besar.
Ia memastikan stok barang masih mencukupi kebutuhan menghadapi Lebaran. Asosiasi juga sudah berkoordinasi dengan Kementrian Perdagangan (Kemendag) untuk mengantisipasi pengadaan dan distribusi barang menjelang puasa dan Lebaran. "Antisipasi di Kemendag, kita yang atur stok barang," katanya.
Pangsa pasar penjualan sektor ritel masih dikuasai toko hypermart dan supermarket. Perbandingannya mencapai 50 dibanding 50. Menurut Benjamin rata-rata pertumbuhan toko setiap tahun mencapai 7 persen sampai 10 persen. Tahun ini saja total toko ritel sudah mencapai 12 ribu.
Tahun ini diperkirakan pertumbuhan toko mencapai 10 persen dengan persebaran lebih banyak di luar Jawa. Awal Januari saja kenaikannya sudah mencapai lima persen. Minimarket masih menjadi jenis toko yang tumbuh paling pesat karena lebih fleksibel.
KARTIKA CANDRA