Demikian diungkapkan Gubernur Jawa Timur Soekarwo disela-sela menghadiri sebuah acara di Hotel Tunjungan Surabaya, Kamis siang tadi (22/7). "Selain membebani petani, biaya pengangkutan ikut mempengaruhi harga beras di pasar,” kata Soekarwo.
Untuk merumuskan bantuan transportasi tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah meminta Perum Bulog Divisi Regional Jawa Timur untuk bersama-sama mencarikan solusi masalah transportasi pengangkutan beras.
Soekarwo menuturkan, harga beras IR64 jenis sedang dari petani di Ponorogo saat ini Rp 5.800 per kilogram, tapi di tingkat pedagang bisa mencapai Rp 6.400 per kilogram. "Kami sudah tanyakan pada pedagang, alasannya, ya, itu tadi karena biaya angkut yang mahal," ujar Soekarwo.
Pola bantuan transportasi tersebut diharapkan sudah rampung dirumuskan sebelum musim panen tiba. Dengan demikian bisa membantu menekan harga beras yang belakangan ini terus mengalami kenaikan.
Namun, menurut gubernur, kenaikan harga beras yang terjadi belakangan ini lebih disebabkan oleh imbas dari psikologi pasar akibat rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Selain itu, suplai beras berkurang karena menurunnya jumlah panenan akibat perubahan iklim.
Soekarwo juga memerintahkan Perum Bulog terus melakukan operasi pasar beras hingga musim panen tiba. Di Jawa Timur, operasi pasar oleh Perum Bulog dimulai Rabu kemarin (21/7), yakni di Surabaya dan Malang.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Beras Surabaya Sudarno menilai operasi pasar salah sasaran. Harga yang dipatok Bulog Rp 5.800 per kilogram justeru lebih mahal dari harga beras jenis termurah di pasaran, yakni Rp 5.500 per kilogram. "Operasi pasar malah membuat harga semakin tidak menentu," kata Sudarno. Itu sebabnya, beras yang dijual Bulog melalui operasi pasar tidak diminati oleh warga.
Gubernur Soekarwo membenarkan beras yang dijual dalam operasi pasar lebih mahal ketimbang beras jenis terendah di pasaran. "Beras operasi pasar itu kwalitasnya sedang, kalau yang di pasaran itu kan beras yang pecah-pecah itu," tutur Soekarwo. Itu sebabnya, gubernur tetap meminta Bulog meneruskan kegiatan operasi pasar hingga musim panen tiba. ROHMAN TAUFIQ.