Sementara harga cabai merah biasa pada pekan pertama tahun ini sebesar Rp 33.927 per kilogram. Pada pekan kedua, harganya naik hingga Rp 34.003 per kilogram. Namun, pada hari ini, harga cabai merah biasa meurun hingga Rp 32.929 per kilogram.
"Penurunan harga cabai hanya sementara. Konsumen menahan pembelian cabai yang harganya sedang tinggi," kata Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia, Dadi Sudiana, ketika dihubungi hari ini.
Dadi mengungkapkan, saat ini pasokan cabai memang belum normal. Pasokan cabai biasanya mencapai 100 ribu ton per bulan. "Namun, sekarang pasokan cabai bahkan kurang dari 50 persen," kata dia.
"Terutama di sentra produksi cabai di Jawa Timur yang suplainya tidak stabil karena tanaman cabainya terkena penyakit," kata Dadi. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, karena perubahan cuaca ekstrim, penurunan produksi cabai di Jawa Timur anjlok hingga 50 persen.
"Apalagi pada Juli-Agustus diperkirakan hujan masih turun. Kondisi ini akan memperburuk keadaan, karena hujan akan membuat tanaman semakin rentan terkena penyakit," kata dadi.
Padahal, sambung Dadi, permintaan cabai menjelang puasa dan lebaran diperkirakan meningkat. "Peningkatan permintaan diperkirakan hingga 20 persen," kata dia.
Dadi mengatakan, untuk memenuhi permintaan cabai yang cukup tinggi, hanya bisa berharap pada panen raya di bulan September-Oktober. "Jadi yang bisa dilakukan sekarang hanya mengurangi konsumsi," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu mengungkapkan, harga cabai sudah cenderung turun. "Di Pasar Induk Kramat Jati, harga cabai untuk semua jenis turun sekitar Rp 500-Rp 1000 per kilogram," kata Mari.
Namun, Mari mengungkapkan harga cabai masih mungkin mengalami kenaikan dan penurunan. Namun dia berharap tidak terjadi lonjakan harga cabai.
EKA UTAMI APRILIA