TEMPO Interaktif, Jakarta -Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua mendukung rencana Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Papua membeli 9,36 persen saham PT Freeport Indonesia. “Pembelian saham ini nantinya bisa menambah pendapatan asli daerah (PAD) Papua di bidang pertambangan dan industri,” kata anggota DPR Papua Komisi C yang juga Ketua Fraksi Pikiran Rakyat di DPRP, Yan P. Mandenas di kepada Tempo, di Jayapura hari ini.
Menurut Yan, pembelian saham ini juga untuk mengantisipasi jika dana Otonomi Khusus (Otsus) tak lagi diturunkan pemerintah pusat ke. Pembelian saham ipun bisa mendongkrak anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) dengan sektor yang ada. “Jadi rencana Pemda Provinsi Papua ini sangat positif dan kami dukung,” katanya.
Baca Juga:
Sebelumnya, kata Yan, rencana pembelian saham Freeport oleh Pemda Provinsi Papua telah disampaikan Gubernur Provinsi Papua Barnabas Suebu ke DPR Papua. “Informasinya, pembelian saham ini akan menghabiskan dana sebanyak Rp 15 triliun. Tapi dana yang ditawarkan Pemda Provinsi Papua ke Freeport hanya Rp 9 triliun. Sehingga belum ada kesepakatan pasti,” jelasnya.
Saat ini, lanjut Yan, Pemda Provinsi Papua melakukan proses meminjam dana ke pemerintah Cina agar tawaran Rp 15 triliun dari Freeport bisa tercapai. “Pemda Papua telah melakukan penandatangan MoU dengan pemerintah Cina," ujarnya.
Nantinya ada timbal balik kerjasama antara Cina dan Papua. Saat ini menunggu kedatangan Presiden Cina ke Jakarta dan rencananya Gubernur Papua akan bertemu langsung dengan Presiden Cina. "Sehingga nantinya kita akan mengambil sikap untuk masalah ini,” ungkap Yan.
Seminggu sebelumnya, Ronald Tapilatu, staf khusus Gubernur Provinsi Papua Barnabas Suebu kepada Tempo di Jayapura mengatakan, rencana pembelian saham Freeport Indonesia sebesar 9,36 persen masih dalam pembahasan antara Pemda Provinsi Papua dengan Freeport. “Pembelian saham Freeport ini rencanan akan menggunakan dana dari pajak Freeport sendiri yang selama ini rutin dibayarkan ke pihak Pemda Provinsi Papua. Jadi tak menggunakan dana Otsus atau lainnya seperti yang diisukan selama ini,” katanya.
Terkait rencana pembelian saham Freeport, Manager Corporate Communications PT Freeport Indonesia Budiman Moerdijat melalui pesan singkatnya har ini mengatakan, proses diskusi masih berlangsung dengan pemerintah Provinsi Papua.
CUNDING LEVI