Selain gula, kata dia, harga telur juga melonjak naik. Dari Rp 14 ribu menjadi Rp 16 ribu perkilogram. Begitu juga dengan harga beras, rata-rata naik hampir sepuluh ribu rupiah persepuluh kilogram. Beras merk lele yang biasanya Rp 60 ribu naik menjadi Rp 68 ribu ukuran 10 kilogram. "Bawa uang 200 ribu ludes tak bersisa," ujarnya.
Maryam, pedagang di pasar Parseh mengaku kenaikan harga gula terjadi sejak akhir juni lalu. Pada 25 juni, kata dia, harga gula masih Rp 9500 perkilonya. Lalu pada 9 juli naik menjadi Rp 11 ribu dan 19 Juli harganya menyentuh angka Rp 12 ribu.
Dia mengaku tidak tahu pasti penyebab kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok tersebut. "Mungkin karena mau bulan puasa," katanya.
Di Kabupaten Mojokerto harga sembako relatif stabil dalam sepekan ini. Harga gula pasir masih bertahan sekitar Rp. 9 ribu per kilogram, harga beras IR 64 medium masih Rp. 6.800 – Rp. 7.000 perkilogram dan harga telor ayam Rp. 13.500 – Rp. 14.000 perkilogram.
Hanya saja, harga-harga makanan di sejumlah warung makan sudah naik sekitar 15 persen. Ny. Nyoman (45), pemilik warung makan di seputar kampus Universitas Islam Majapahit, di kawasan Jabon-Mojoanyar menaikkan harga nasi di warungnya dari Rp.3500 perporsi menjadi Rp. 4.000 per porsi. “Kalau tidak saya naikkan, saya bisa bangkrut, sekarang jumlah jualannya saya kurangi,” katanya.
Kenaikan harga makanan di warung Ny. Nyoman ini dipicu kenaikan harga sembako yang bergerak sejak awal Juli lalu.
MUSTHOFA BISRI /ZED ABIDIEN